Advertorial

Anak Seorang Penjahit, Asal Solok Raih Gelar PhD, dan Jadi Pejabat Perusahaan Listrik di Prancis

KENDATI sering kali dicemooh karena kondisi ekonomi keluarga, tidak membuat Siska Hamdani menyerah.

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Siska tinggal Kota Versailles, menikah dengan Jerome, seorang ahli IT di Prancis, dan kini telah mualaf, serta dari pernikahan dikaruniai dua buah hati masing-masing, bernama Sileana Nilam (9 tahun), dan Emili Intan (2,5 tahun). 

Namun, upaya Siska untuk bisa kuliah terbentur dengan kondisi ekonomi orangtua yang pas-pasan, karena hasil dari pekerjaan sang ayah sebagai penjahit pakaian.

Sementara itu, sang ayah juga nyambi menjadi petani ladang itu, hanya mampu untuk biaya kebutuhan sehari-hari keluarga dan juga biaya sekolah dua orang adik-adiknya.

Ditambah lagi adanya cemooh orang kampung terhadap keinginannya untuk melanjutkan kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada atau UGM.

Meski begitu, Siska tak menghiraukan cemooh tersebut. Ia pun kemudian mencoba untuk meminta bantuan ke teman-temannya waktu sekolah di SMAKPA.

Gayung bersambut, tiga orang temannya di SMAKPA bernama Ari Satriawan, Basri Hamdani dan Andre yang saat itu sudah bekerja di Jakarta, patungan untuk meminjamkan uang sebesar Rp4 juta untuk biaya masuk UGM.

Beasiswa dari PT Semen Padang

Tahun 2002, Siska pun masuk sebagai mahasiwi baru di jurusan Kimia Fakultas MIPA UGM.

Pada tahun kedua kuliah, Siska lagi-lagi dibentur persoalan ekonomi keluarga, karena orangtuanya tidak punya uang untuk bayar semester.

Bahkan ketika itu, orangtuanya juga sempat mengajukan permohonan ke Pemda dengan membawa bukti hard copy IP 3,98 yang diraihnya. Tapi sayangnya, tidak dapat bantuan saat itu.

“Papa begitu sedih saat itu. Saya di tanah rantau ketika itu juga panik memikirkan uang kuliah. Setiap hari saya berdoa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan,” ungkapnya.

Doa-nya dijabah Allah SWT. Ia mendapatkan beasiswa sebesar Rp1,2 juta dari PT Semen Padang dan dari dana beasiswa itu lah akhirnya Siska bisa membayar uang semesternya.

Bukan kali itu saja, tapi PT Semen Padang juga memberikan beasiswa sampai Siska tamat kuliah pada Tahun 2004.

“Total beasiswa yang saya dapatkan dari PT Semen Padang sebesar Rp 2,4 juta. Beasiswa tersebut saya terima setiap semester."

"Bagi PT Semen Padang uang sebesar itu tidak ada apa-apanya, tapi bagi saya sangat luar biasa besarnya, karena berkat beasiswa itulah saya bisa menyelesaikan kuliah saya di UGM pada Tahun 2004."

"Alhamdulillah, terima kasih PT Semen Padang atas kontribusinya. Kalau bukan karena bantuannya, belum tentu saya bisa bekerja dan menetap di Paris. Luar biasa efek dominonya,” kata Siska.

Baca juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, PT Semen Padang Ajak Karyawan Kibarkan Bendera

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved