Resimen Cakrabirawa: Sejarah Terbentuk hingga Dibubarkan, Seusai Penculikan 7 Jenderal dalam G30S

PASUKAN Cakrabirawa hingga kini terus diperbincangkan, utamanya saat di bawah komando Kolonel Untung sekitar Tahun 1965 silam.

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta, Sabtu (30/9/2017). 

PASUKAN Cakrabirawa hingga kini terus diperbincangkan, utamanya saat di bawah komando Kolonel Untung sekitar Tahun 1965 silam.

Pasalnya, Pasukan Cakrabirawa diduga telah melakukan penculikan dan menyebabkan tewasnya 7 jenderal TNI AD.

Berikut ini sejarah terbentuknya Pasukan Cakrabirawa.

Dikutip dari repository.unair.ac.id, Jumat (1/1/2021), yang mengutip buku Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967  karya Mangil Martowidjojo, Satuan atau Resimen Cakrabirawa dibentuk pada 6 Juni 1962.

Pembentukan Resimen Cakrabirawa itu ditetapkan melalui Surat Keputuusan Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia No 211/Plt/1962.

Resimen Cakrabirawa berasal dari semua unsur ABRI baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), Angkatan Laut (AL) dan Kepolisian Republik Indonesia atau kini disebut Polri.

Baca juga: Kronologi G30S: Sejarah Singkat Peristiwa Gerakan 30 September Tahun 1965 Silam

Untuk menjadi anggota Cakrabirawa tidak mudah dan melalui seleksi ketat. 

Pengakuan Soekarno Soal Gadis Amerika di Istana, Saat Sosoknya Terbongkar, Cakrabirawa Kena Damprat
Pengakuan Soekarno Soal Gadis Amerika di Istana, Saat Sosoknya Terbongkar, Cakrabirawa Kena Damprat (Kolase TribunJateng/ Intisari)

Baca juga: Ketahui Film G30S/PKI: Fakta-fakta Biaya Produksi yang Mahal dan Konten Sejarah Pahlawan Revolusi

Proses seleksi secara fisik maupun mental, melalui tes tertulis dan psikotes yang harus dua kali dilalui sebelum diterima.

Bahkan, Jenderal A H Nasution pernah memberi arahan terhadap Kolonel Sabur, yang kelak menjadi Komandan Cakrabirawa, agar para anggota Cakrabirawa ini merupakan orang-orang yang memiliki budi pekerti luhut serta disiplin yang baik.

Hal ini mengingat penting dan vitalnya tugas yang bakal dikerjakan. 

Berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Presiden/Panglima Tertinggi ABRI No 01/Plt/Th.1963 mengenai organisasi dan tugas Resimen Cakrabirawa, Resimen Cakrabirawa dibagi menjadi 3 bagian utama. 

Bagin pertama yakni Detasemen Kawal Pribadi (DKP), bertugas mengawal keselamatan presiden beserta keluarganya secara langsung dari jarak dekat.

Bagian kedua, Detasemen Pengawal Chusus/Khusus (DPC) bertugas dalam hal pengamanan dan survei atas gedung, area atau wilayah dimana presiden dan keluarga sedang atau akan berada.

Bagian ketiga, Batalyon Kawal Kehormatan, bertugas melakukan penjagaan dalam arti luas yang berhubungan dengan pengamanan presiden beserta keluarganya.

Yakni, seperti melakukan penjagaan Istana Negara, gedung-gedung vital yang termasuk kompleks Istana dan gedung-gedung yang menjadi ruang kerja presiden.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved