Tradisi Basapa di Ulakan Kabupaten Padang Pariaman, Wali Nagari Ungkap Pengunjung Cenderung Menurun
Wali Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan, Syofyan mengatakan bahwa jemaah yang datang pada Tradisi Basapa pada 2021 ini mengalami penyusutan dibandin
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM- PADANG PARIAMAN - Wali Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan, Syofyan mengatakan bahwa jemaah yang datang pada Tradisi Basapa pada 2021 ini mengalami penyusutan dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Dari pantauan, terlihat jumlah kunjungan jemaah pada Tradisi Basapa Tahun 2021 ini mengalami penurunan hingga 75 persen.
"Barangkali terjadi penurunan kunjungan sekitar 75 persen, biasanya sangat ramai, dan jauh lebih ramai dari ini," kata Syofyan pada Rabu (22/9/2012).
Syofyan membandingkan kunjungan jemaah pada tradisi Basapa pada 2019 dan tahun sebelumnya, dengan tradisi Basapa Tahun 2021 ini.
Perkiraannya, kehadiran jemaah hanya seperempat dari total jemaah yang hadir pada tahun-tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, tradisi Basapa ini juga sempat ditiadakan pada tahun 2020 karena kondisi Pandemi Covid-19.
"Kalau dulu, ribuan jamaah itu menginap beberapa malam di surau masing-masing, namun kali ini banyak diantara jamaah yang datang hanya untuk salat dan zikir, dan kemudian pulang," ujar wali nagari, Syofyan.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis, 23 September 2021: Scorpio Jadi Motivasi Hidup, Aries Suka Memerintah

Dikatakannya, tradisi Basapa sebelum pandemi begitu ramai dan sesak, hingga jalanan begitu padat.
Biasanya kata dia, kawasan Pantai di Ulakan akan dipadati oleh jemaah yang datang dari berbagai daerah.
"Dulu, sebelum pandemi, jemaah sudah mulai ramai sejak H-3 sebelum tanggal 10 Safar, dan puncak keramaiannya pada tanggal 10 Safar," imbuh Syofyan.
Sejauh ini lanjutnya Basapa ialah suatu tradisi bagi jemaah Syattariyah dengan berziarah ke makam Syekh Burhanuddin, di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
"Basapa diketahui setiap tahunnya diselenggarakan setelah tanggal 10 pada bulan Safar tahun hijriah.
Setiap tahunnya ribuan hingga puluhan ribu jemaah akan membanjiri kawasan Ulakan khususnya disekitaran makam Syekh Burhanuddin," kata Syofyan.
Karena digelar pada bulan Safar, maka dinamakan dengan Basapa, yang terbagi menjadi dua, Sapa Gadang dan Sapa Ketek.
"Sapa Ketek biasanya dilaksanakan pada Minggu ke-2 setelah Sapa Gadang," ujarnya.
Sedangkan, tradisi Basapa yang tengah dilaksanakan para jemaah pada Rabu (22/9/2021) katanya adalah Sapa Gadang.
"Kemudian, Sapa ketek akan digelar pada pekan depan," tandas Syofyan.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)