Vaksinasi Covid-19 di SMP 22 Padang, Kepsek Klaim 80 Persen Orang Tua Mengizinkan Anaknya
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 22 Padang antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar, Rabu (8/9/2021) di ruangan kelas SMP 22 Padang.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Bagi yang belum divaksin covid-19 kemungkinan dilakukan pada tahapan berikutnya.
"Pelaksanaan vaksin di SMP 22 Padang ini dilakukan oleh lima pukesmas, Nanggalo, Lapai, dan dari Dinas Kesehatan juga," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Padang mulai disuntik vaksin Covid-19.
Vaksinasi siswa ini digelar di masing-masing sekolah dengan jadwal yang telah ditentutukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Padang.
Kabid SD SMP Disdikbud Padang Kota Padang, Syahrizal Syair menyebut, pihaknya sudah meminta sekolah untuk menghadirkan siswa ke sekolah agar ikut vaksin Covid-19.
Baca juga: Gunakan NIK, Ikuti Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Lewat HP di PeduliLindungi
Baca juga: Australia Datangkan Vaksin Astrazeneca untuk Indonesia, Bea Cukai Soekarno Hatta Layani Optimal
Jadwal vaksinasi ini sudah dimulai sejak Senin (6/9/2021) dan akan dilakukan hingga dua minggu ke depannya.
"Pelaksanaan vaksinasi digelar di sekolah masing-masing dengan mendatang petugas pukesmas terdekat," kata Syahrizal, Rabu (8/9/2021).
Pelaksanaan vaksinasi ini bagian persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah yang akan digelar kembali setelah level PPKM di Padang turun.
Peserta didik yang akan divaksin harus mendapatkan izin orang tua masing-masing.
Bila tidak ada izin, siswa pun tidak dipaksa.
"Peserta didik yang divaksin harus mendapatkan izin orang tuanya terlebih dahulu, bagi yang tidak dapat izin, tidak ada pemaksaan," ungkapnya.
Baca juga: Temani Siswa Vaksinasi di Masjid Raya Sumbar, Kepala SMKN 8 Padang: Hanya yang Dapat Izin Orangtua
Menurutnya, ada 33 SMP negeri dan dua sekolah swasta yang dijadwalkan ikut vaksinasi tahapan pertama ini.
"Masing-masing sekolah jumlah siswanya sekitar 700 orang, kita menargetkan sebanyak mungkin siswa yang ikut," ujar Syahrizal.
Sementara jadwal belajar tatap muka di sekolah, masih menunggu hasil koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk hasil evaluasi vaksin. (*)
