Banjir Padang
Banjir Merendam Pemukiman Warga Kota Padang, Giliran BPBD Beri Tanggapan
BPBD Kota Padang menduga selain curah hujan tinggi, drainase menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di ibu kota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Idhwar (50) salah satu warga mengatakan sampai saat ini masih melakukan pembersihan terhadap rumahnya yang sempat terendam banjir.
Kata dia, barang elektronik yang ada di dalam rumah mengalami kerusakan. Dimana terdiri dari televisi, kulkas, mesin cuci, dan lainnya.
"Saat kejadian itu di dalam rumah, ketinggian airnya selutut orang dewasa, sedangkan di luar rumah lebih tinggi lagi," kata Idhwar (50), Jumat (20/8/2021).
Ia menjelaskan, untuk hari ini dirinya mencuci barang-barang dengan menggunakan air sumur bor.
Terkait air bersih PDAM masih mati dan dirinya menggunakan air galon untuk minum dan memasak.
Ia menjelaskan, saat terjadinya banjir didahulukan anak kecil dan ibu-ibu selanjutnya.
Baca juga: Walikota Padang Hendri Septa Ungkap Penyebab Banjir, Kerugian Diperkirakan Ratusan Juta
Kilas Balik Bencana
Dilansir TribunPadang.com, banjir yang melanda Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, membuat masyarakat kilas balik (falshback) ke Tahun 1981 silam.
Sebelumnya, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (18/8/2021) digenangi oleh banjir pada malam hari.
Hal ini disebabkan, karena hujan sejak Rabu (18/8/2021) sore hingga Kamis dini hari waktu Indonesia Barat (WIB).
Durasi hujan yang panjang menyebabkan banyak kawasan di Kota Padang terendam banjir di antaranya di Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah.
Banjir terjadi di kawasan ini setelah Salat Isya sekitar pukul 20.00 WIB, sejak hujan turun pada sore hari.

Menurut kesaksian warga Kelurahan Air Pacah, Jon (53) ini adalah banjir terparah sejak 3 tahun silam.
"Ini banjir terparah sejak 3 tahun silam, airnya lebih tinggi pada banjir sebelumnya," papar Jon.
Diketahui banjir yang terjadi di kawasan Air Pacah, air tergenang hingga lutut orang dewasa.