Tulislah Informasi Penting dari Bacaan Pengibar Sang Saka Merah Putih, Jawaban Tema 2 Kelas 6
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 2 kelas 4 SD halaman 41, 42, 43. Tulislah Informasi Penting dari Bacaan Pengibar Sang Saka Merah Putih.
TRIBUNPADANG.COM - Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 2 kelas 4 SD halaman 41, 42, 43 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 6.
Pada Subtema 1, siswa akan mempelajari tentang Rukun dalam Perbedaan.
Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.
Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.
Baca juga: Mengapa Penemuan Jam Berkembang dari Waktu ke Waktu? Jawaban Tema 3 Kelas 6
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 6 Halaman 70, 71, 72, 73, 74, 76, 77, 78, 79, Pembelajaran 2 Subtema 2
Inilah Kunci Jawaban Buku Tema 2 Kelas 6 Halaman 41, 42, 43:
Kunci Jawaban Halaman 41
Ayo Membaca
Menjadi petugas pengibar bendera tidaklah mudah. Tugas tersebut adalah tugas tim yang terdiri dari beberapa orang dan membutuhkan kerja sama yang baik. Setiap anggota harus memahami anggota lain sehingga upacara dapat berjalan dengan khidmat.
Menjadi petugas pengibar bendera sangatlah mulia. Bacalah teks berikut dalam hati!
Pengibar Sang Saka Merah Putih
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan melibatkan banyak pihak. Salah satunya adalah mereka yang mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Berkibarnya bendera Merah Putih menegaskan berdirinya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Abdul Latif Hendraningrat adalah salah satu pengibar bendera pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta. Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Hukum. Saat menjadi mahasiswa, ia mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah menengah swasta, seperti yang dikelola oleh Muhammadiyah dan perguruan rakyat. Ia juga ditugaskan ke New York untuk memimpin rombongan tari.
Abdul Latif Hendraningrat pernah menjadi pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dan ikut dalam berbagai pertempuran. Ia pernah menjabat komandan komando kota ketika Belanda menyerbu Yogyakarta (1948).
Kemudian ia ditunjuk sebagai atase militer RI untuk Filipina (1952), lalu dipindahkan ke Washington hingga tahun 1956.