OJK Sumbar Sebut Sektor Perbankan Tumbuh Positif Triwulan II 2021, DPK hingga Penyaluran Kredit Naik
"Pertumbuhan positif di sektor ekonomi, juga diikuti oleh kinerja sektor perbankan pada triwulan II 2021," kata Yusri.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat (Sumbar) Yusri mengatakan, pertumbuhan sektor perbankan dan keuangan di pada triwulan II 2021 pada semua sektor mengalami pertumbuhan positif, kecuali giro bank umum yang menurun sedikit.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan naiknya laju pertumbuhan ekonomi di Sumbar naik 5,76 persen dibandingkan triwulan II 2020 sebesar 3,89 persen.
"Pertumbuhan positif di sektor ekonomi, juga diikuti oleh kinerja sektor perbankan pada triwulan II 2021," kata Yusri.
Baca juga: OJK Gelar Vaksinasi Bagi Pelaku Sektor Jasa Keuangan di Sumbar, Target 10.400 Orang
Ia menjelaskan, aset perbankan di Sumbar pada masa ini bertambah jadi Rp68, 24 T atau naik 9,03 persen dibandingkan triwulan II 2020.
Begitu juga dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) bertambah jadi Rp 51,89 triliun atau naik 8,51 persen dibandingkan triwulan II 2020.
Selanjutnya, penyaluran kredit perbankan Sumbar juga mencapai Rp 50 triliun atau naik sebesar 8,01 persen dibandingkan triwulan II 2020.
"Kinerja keuangan bank umum Sumbar juga diwarnai dengan membaiknya kualitas kreditnya, dengan NPL yang hanya sebesar 2,09 persen, tambah Yusri.
Tidak hanya bank umum, perbankan syariah pada triwulan II tahun 2021 menunjukan tren postif.
Di antaranya aset perbankan syariah Sumbar mencapai Rp7,277 triliun atau naik 18,79 persen dibandingkan triwulan II 2020.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah Sumbar meningkat tajam menjadi Rp6,84 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 19,85 persen dibanding triwulan II 2020.
Begitu pula pembiayaan perbankan syariah Sumbar pada Triwulan II 2021 ini bertambah jadi Rp5,28 triliun, atau mengalami kenaikan 10,76 persen dibanding triwulan II tahun lalu.
"Kualitas pembiayaan dan ratio pembiayaan dan dananya juga membaik yakni sebesar 2,26 Persen dan 77,17 persen," ujar Yusri.
"Perkembangan dan pertumbuhan sektor keuangan di Sumbar ini, bentuk keberhasilan OJK dalam menerapkan jurus jitu dalam menjalankan bisnis dan keuangan selama masa pandemi," ungkapnya.
Menurutnya, penurunan performance hanya terjadi pada lembaga pembiayaan, di mana total piutangnya turun sebesar 13,61 persen menjadi Rp4,46 triliun.
Demikian juga dengan asuransi jiwa, total penerimaan preminya, turun sebesar 15,77 persen menjadi hanya Rp115,02 miliar, pembayaran klaimnya juga menurun sebesar 27,21 persen menjadi Rp124,20 miliar. (*)