Pengakuan Kakak Siswi SMP Korban Pengeroyokan di Bukittinggi, Sempat Dikira Kelahi 1 Lawan 1
Fakta mengenai siswi SMP yang menjadi korban pengeroyokan di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), satu per satu mulai terungkap.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Fakta mengenai siswi SMP yang menjadi korban pengeroyokan di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), satu per satu mulai terungkap.
Korban berinisial N (13) tersebut, diketahui masih duduk bangku kelas 1 SMP di Kota Jam Gadang itu.
Sang kakak bernama Revina (26), membeberkan sejumlah fakta mengenai kejadian yang menimpa adiknya tersebut.
Baca juga: VIRAL Siswi SMP di Bukittinggi Dikeroyok Teman-temannya, Keluarga Angkat Bicara: Kepalanya Bengkak
"Awalnya itu, kami tidak mengetahui kalau dikeroyok. Dia (korban) pulang, kepalanya sudah bengkak-bengkak," kata Revina, Jumat (6/8/2021).
Kata dia, awalnya pada Senin (2/8/2021), korban datang ke orang tua laki-lakinya setelah kejadian tersebut.
"Lalu dikatakannya, kalau dia habis berantem dan disebutkanlah nama temannya itu. Selanjutnya, orang tua saya pergi sama adik saya ini ke rumah temannya itu," kata Revina.
Revina menyebutkan, saat itu juga pergi keluarga lainnya beserta saudara laki-laki korban.
Baca juga: Heboh Siswi SMP di Bukittinggi Dibully hingga Dikeroyok Temannya, Orang Tua Lapor Polisi
"Setelah itu sudah damai, karena kami pikir pertengkaran biasa. Cuman besoknya pada Selasa (3/8/2021) kami mendapati foto," katanya.
Disebutkannya, dari foto itulah muncul dugaan adanya pengeroyokan, bukannya perkelahian antara 1 lawan 1.
"Malam itu datanglah teman-temannya ini ke rumah untuk meminta maaf. Dikatakannya kalau mereka sebenarnya lagi memisahkan, bukan keroyokan," katanya.
Karena belum percaya begitu saja, keluarganya meminta video perkelahian tersebut.
Baca juga: KRONOLOGI Oknum Ustaz Cabuli Siswi SD Padang Pariaman di Toilet Musala, Korban Dijemput ke Sekolah
Namun, teman korban mengatakan telah menghapus video perkelahian tersebut.
"Selanjutnya kami bujuk juga, dan akhirnya dapat videonya dikirim."
"Cuman kalau kita lihat dari video bukan memisahkan. Malah satu menendang dan yang satunya lagi menarik," katanya.