Jatuh dari Pohon Duku
Sosok Fajri Bocah yang Jatuh dari Pohon Demi Bisa Belajar Daring, Siska: Dia Anak yang Kuat
Sepulang sekolah, dia nanya Bu ada paket? enggak ada Nak, enggak ada duit. Lalu dia minta izin, Fajri ambil duku ya Bu, biar bisa dijual dan beli pake
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
"Bayangkan yang memotong besi itu rekan sepermainannya, terpikir olehnya kalau dicabut tidak mungkin, makanya dicari alat untuk memotong," ujar Eka.
Setelah dipotong, kata Eka, teman korban langsung memanggil kakek Fajri langsung dibawa tetangga dua orang ke puskesmas, dari puskesmas diminta rujuk ke Painan.
Namun ibu Fajri keberatan bila dirujuk ke Painan sehingga langsung dibawa ke M Djamil Padang.
Eka menuturkan, pihak rumah sakit mengatakan baru sekali menangani pasien yang seperti itu.
Sebab, kalau seandainya besi dicabut, akibat fatal.
Pembuluh darah bisa pecah, dikhawatirkan dokter pembuluh juga tidak ada.
Oleh karena itu ditunggu dokter yang menangani organ tubuh itu baru bisa dioperasi.
"Operasi tidak murah, kami bersyukur walaupun tidak punya biaya, operasi tetap dilaksanakan. Operasi telah berjalan, sekarang memikirkan untuk biaya keluar rumah sakit," ungkap Eka.
Eka mengatakan, kondisi keluarga Fajri kurang mampu, tidak memiliki BPJS.
Mereka tinggal di Kenagarian Carocok Anau, Dusun Anau Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
Ayahnya baru bekerja 15 hari sebagai tenaga kontrak di Batam, sementara ibunya hanya ibu rumah tangga.
Eka bersyukur operasi telah selesai dijalankan, namun butuh biaya besar untuk melunasinya.
"Mohon bantuannya, saat ini Fajri dirawat di ruang bedah anak, dokter bilang sudah bisa pulang, tapi masih keterbatasan untuk biaya administrasi rumah sakit," tukas Eka. (*)