Corona Sumbar

Positivity Rate Covid-19 Sumbar Masih di Atas 15 Persen, Rumah Sakit Banyak yang Penuh

Arry juga mengungkapkan, jumlah kasus Covid-19 saat ini di Sumbar memang agak berkurang dari sebelumnya.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Tribun Jabar/Zelphi
Petugas melakukan rapid test antigen terhadap warga setelah kendaraan yang mereka tumpangi dengan nomor polisi dari luar wilayah Bandung Raya keluar di Gerbang Tol Baros 1, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (16/1/2021). Pelaksanaan Random Rapid Test Antigen bagi masyarakat pengguna jalan di luar wilayah Bandung Raya menyasar 50 warga yang diberhentikan kendaraannya secara acak. Dari hasil yang didapat, sebanyak 49 warga non reaktif dan 1 yang reaktif. Warga yang reaktif dirujuk untuk melakukan swab test PCR bersama 6 orang yang semobil. Dalam kegiatan tersebut dilibatkan personel Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Subgarnizun, Subdenpom, dan Kepolisian Polres Cimahi. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Positivity rate Covid-19 di Sumbar tercatat masih di atas 15 persen.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Jumat (23/7/2021).

"Positivity rate itu dihitung per minggunya, ya masih tinggi yakni di atas 15 persen," ungkap Arry.

Baca juga: Tambah 55 Sehari, Total Kasus Covid-19 di Padang Pariaman Mencapai 2.406 Orang

Baca juga: Update Corona di Sumbar, Rabu 21 Juli 2021: Tambah 539 Kasus, Kini Sudah 65.153 Warga Terinfeksi

Menurutnya, angka itu jauh di atas standar positivity rate WHO yaitu 5 persen.

Kemudian hal itu harus diwaspadai dan semaksimal mungkin dikendalikan.

"Upaya paling efektif patuh terhadap protokol kesehatan," sebut Arry.

Arry juga mengungkapkan, jumlah kasus Covid-19 saat ini di Sumbar memang agak berkurang dari sebelumnya.

Akan tetapi sejumlah rumah sakit masih penuh terutama yang di Kota Padang. 

Menurutnya, rumah sakit di daerah harus melakukan percepatan penambahan tempat tidur. 

"Sudah ada yang menambah , ada juga yang belum. Kita minta dipercepat," tutur Arry.

Oksigen Menipis

Persediaan oksigen medis cair di RS Achmad Mochtar Bukittinggi Sumbar dikabarkan semakin menipis pada, Jumat (23/7/2021) pagi.

Menurut perkiraan, persediaan oksigen yang tersisa hanya dapat bertahan hingga siang nanti.

Direktur utama RSAM Bukittinggi Khairul Said membenarkan kabar tersebut. 

"Stok oksigen RSAM hanya bisa bertahan sampai pukul 12.00 WIB siang ini. Kondisi pagi ini apa sudah masuk stok yang baru, saya belum dapat laporan," tutur Khairul Said.

Baca juga: Sempat Teriak Kekurangan Stok Oksigen, RS Unand Dapat Bantuan, Dirut: Hanya Cukup untuk 6 Jam

Baca juga: Soal Kebutuhan Oksigen di Sumbar, Kadinkes Arry Yuswandi: Meningkat hingga 300 Persen

Hingga saat ini pihaknya masih terus mengusahakan agar pasokan ketersediaan oksigen segera terpenuhi kembali.

"Oksigen yang tersedia, kita butuh yang untuk covid-19 saja 60 tabung oksigen per 8 jam. 

"Tadi malam sudah terpasang 60 tabung, pagi ini sisa 60 tabung, diperkirakan habis pukul 12.00 WIB."

"Untuk pasien di luar Covid-19 kita butuh 40 tabung sehari, kalau untuk pasien Covid-19 hampir 180-220 per hari," ucapnya.

Baca juga: Sumbar Dapat Bantuan 30 Ton Oksigen Cair untuk Pasien Covid-19 dari PT Indah Kiat Riau

Baca juga: PPKM Darurat di Kota Bukittinggi, Wako Erman Safar: Butuh 100 Tempat Tidur dan 100 Tabung Oksigen

Khairul Said mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pasokan oksigen akan  tiba. 

Pasalnya kedatangan akan bergantung pada jam keberangkatan itu sendiri. 

"Memang pasokan sempat terganggu, Alhamdulillah tadi malam masuk stok oksigen untuk dua kali ganti. Itu untuk Covid-19 saja. Sementara untuk reguler, masih menunggu," jelasnya. (*)

 

 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved