Preman Palak Sopir Truk di Padang
Pengakuan Sopir Truk yang Dipalak dan Dipukul Preman di Padang: Dia Minta Uang Rp 50 Ribu
Sopir truk yang kena palak dan dipukul Izet si preman di area PT Semen Padang, akhirnya buka suara.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sopir truk yang kena palak dan dipukul Izet si preman di area PT Semen Padang, akhirnya buka suara.
Seperti diketahui, aksi premanisme itu terjadi di kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Sopir truk yang menjadi korban Izet itu bernama Andre (37). Andre saat itu bersama rekannya bernama Ipon.
Baca juga: Izet Si Preman Indarung Dicari Polisi Padang, Gara-gara Palak dan Pukul Sopir Truk Semen
Kata Andre, kejadian itu berawal ketika ia akan memuat semen untuk dibawa ke Pekanbaru.
"Iya, saya yang dipalak kemarin ini. Saya kelahiran 1984. Saya yang dipukul pelaku saat itu. Kejadiannya di PT Semen padang," kata Andre saat dihubungi TribunPadang.com, Minggu (11/7/2021).
Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB pada Sabtu (10/7/2021).
"Saat itu sedang menunggu untuk memuat semen. Semen itu akan dibawa ke Pekanbaru," katanya.
Baca juga: UPDATE Viral Preman Palak Sopir Truk di Wilayah Luki, Izet Masih Diburu Tim Klewang Polresta Padang
Kata dia, sekali muat itu ada 850 zak semen.
Sedangkan perjalanan ke Pekanbaru memakan waktu sekitar 1 hari tergantung kelancaran di jalan.
"Kejadiannya saat itu dia meminta uang dengan cara memaksa. Dia minta uang Rp 50 ribu untuk membeli minuman," katanya.
Selanjutnya, Andre bertanya apa alasan pelaku meminta uang secara cuma-cuma Rp 50 ribu.
"Kalau untuk saya, wajar saja bertanya apa alasannya untuk meminta uang. Tentu saya tanyakan, kalau tidak ada tujuan, tentu tidak mungkin dikasih," katanya.
Baca juga: VIRAL Preman Palak dan Pukuli Sopir Truk Asal 50 Kota, Korban Dicegat di Wilayah Luki Kota Padang
Menurutnya, pelaku juga tidak wajar meminta jumlah uang sebesar Rp 50 ribu.
"Siapapun orangnya, pasti berat untuk memberikannya. Kalau untuk keperluan tertentu kan jelas, tentu jelas pula kita mengeluarkan uang," katanya.