Corona Sumbar
Dokter Andani Pengendalian Covid-19 di Sumbar: Positivity Rate Tinggi, Tracing Turun, Isoman Banyak
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand), Dr Andani Eka Putra, mengungka
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand), dokter Andani Eka Putra, mengungkapkan pengendalian pandemi Covid-19 di Sumbar.
Ia mengatakan, positivity rate (PR) di Sumatera Barat terbilang tinggi yakni mencapai 29,63 persen
"PR kita harus di bawah 10 persen. PR cenderung naik tiap minggu, ini mengkhawatirkan dibanding jumlah kasus," ujar Andani.
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 8 Juli 2021 Pagi, Kasus Positif Tembus 54.186, Meninggal Dunia 1.243 Orang
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar Rabu 7 Juli 2021 Pagi, Sudah 53.511 Warga Terinfeksi Covid-19, Ini Sebarannya
Andani yang juga Tenaga Ahli Menteri Kesehatan RI ini menyebut, PR Sumbar meningkat, tetapi tracing menurun. Hal itu dianggap jadi masalah.
Ia menyatakan testing rate di Sumbar hanya 2-3. Idealnya ialah di angka 6-8.
Menurut Andani, kalau meningkatkan testing, risikonya memang terjadi peningkatan kasus.
"Tapi jangan berpikir dengan jumlah kasus, dari awal sudah saya sampaikan Indonesia masih kekurangan testing, kita harus siap dengan segala risiko," sambung Andani.
Baca juga: Kepala Laboratorium FK Unand Andani: Virus Corona Varian Delta, Diduga Sudah Masuk Sumbar
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar Selasa 6 Juli 2021 Pagi, 677 Pasien Masih Dirawat di Sejumlah Rumah Sakit
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar Senin Pagi 5 Juli 2021, Sudah 53.126 Warga Terinfeksi Covid-19, Ini Sebarannya
Selain itu, kontak tracing di Sumbar juga masih rendah yakni hanya 3-4 orang, sementara idealnya adalah 10-15.
"Kontak tracing kita idealnya 10-15. Kita baru sekitar 3-4, masih jauh kan?," sebut Andani.
Tak hanya itu, Andani menilai masih banyak kasus aktif di Sumbar yang ditangani dengan isolasi mandiri.
Maksimal, menurut Andani, isolasi mandiri harus 20 persen, sisanya harus di tempat- tempat terpusat.
"Saya lebih setuju, kembangkan rumah isolasi nagari. Ini sudah ada, tapi masih ada yang tidak mau menghuni," ungkap Andani.
Baca juga: Viral Video Emak-emak Sebut Jangan Takut Corona, Polisi : Kita Akan Lidik dan Panggil
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 2 Juli 2021, Kasus Covid-19 Tembus 51.735 Orang, 1.194 Meninggal Dunia
Lebih lanjut Andani mengatakan, isolasi nagari akan menanamkan banyak hal kepada masyarakat, Covid-19 itu ada.
Covid-19 itu harus diselesaikan dengan gotong royong, pasien Covid-19 itu harus didukung dan tidak boleh dipojokkan.