Advertorial
Cerita Nakes yang Selama Lebih Setahun, Bertugas di Ruang Isolasi IGD SPH
Tanpa terasa, hingga saat ini ternyata Covid-19 telah ada di Indonesia lebih dari setahun yang lalu.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tanpa terasa, hingga saat ini ternyata Covid-19 telah ada di Indonesia lebih dari setahun yang lalu.
Menyusul masuknya virus tersebut, tenaga kesehatan (nakes) diharapkan menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganan virus tersebut.
Dalam bertugas dan menangani Covid-19 , banyak nakes yang mengalami suka duka saat menangani pasien di rumah sakit yang terinfeksi virus corona.
Salah seorang nakes ruang isolasi IGD SPH, Muhammad Qadafi mengungkapkan, ia merupakan seorang nakes biasa di ruang IGD Semen Padang Hospital atau SPH sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia.
Namun kondisi itu berubah saat virus itu telah sampai dan masuk ke daerahnya sendiri, di Kota Padang.
Sehingga, SPH sebagai rumah sakit tempatnya bekerja juga menjadi salah satu rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Sumbar.
Ia dan teman nakesnya yang lain di SPH, terutama yang di IGD, juga diminta untuk siap menangani pasien Covid-19 di ruang isolasi IGD SPH.

Baca juga: Hari Ini - Pemain Semen Padang FC Jalani Medical Check Up di SPH, Jadwal Tetap Latihan Sore
Baca juga: Selama Pandemi, Pembayaran Berobat di SPH Padang Bisa Melalui QRIS
Muhammad Qadafi menjelaskan, awal mula diminta untuk hal tersebut, ada perasaan campur aduk di dalam hatinya.
"Perasaan campur aduk, senang, sedih dan cemas, bahkan motivasi saya saat menerima tugas itu juga campur aduk. Dulu juga sempat ada kenalan dekat saya yang terinfeksi virus Covid-19 dan harus dirawat, sehingga terasa sedih melihat kondisinya yang tertular, terasa cemas juga karena masih dalam kondisi awal menerima pasien tersebut, serta rasa senang karena langsung bisa merawatnya," kenang Muhammad Qadafi.
Kemudian, saat mesti menerima tanggung jawab itu, ia bersyukur karena keluarganya dapat memahami kondisinya, terutama pasangannya.
Hal itu karena istrinya juga merupakan seorang nakes di salah satu rumah sakit lain di Padang.
Namun yang sempat menjadi hal yang mesti dipikirkan adalah dua orang anaknya sehingga pasti menjadi sulit untuk bertemu.
Kalau di masyarakat dari pengalamannya, saat itu masih banyak yang takut, sehingga ia sebagai nakes sempat merasa disisihkan.

Bukan takut dengan orangnya, namun karena takut terpapar saat ia pulang bekerja dari rumah sakit. Tapi ia paham dengan hal itu sehingga tidak terlalu memikirikannya.
"Saat ini,seiring waktu, semenjak masyarakat mendapat edukasi mengenai covid 19, masyarakat dan kenalannya sudah tidak terlalu takut lagi dengan nakes-nakes yang menangani pasien covid," jelasnya.
Ia juga mengakui bahwa saat ini kebanyakan masyarakat sudah tidak terlalu cemas dengan covid dibandingkan dengan kondisi awal virus tersebut masuk ke Indonesia.