Seorang Wartawan di Simalungun Tewas, Diduga Ditembak: Pernah Dikeroyok Beritakan Judi dan Narkoba

Satu lagi jatuh korban seorang wartawan, diduga akibat tindak kekerasan meskipun motifnya hingga kini masih diusut oleh pihak berwajib.

Editor: Emil Mahmud
HO/Tribun Medan
Ilustrasi: Mara Salem Harahap alias Marsal saat ditembak dan semasa hidup. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Satu lagi jatuh korban seorang wartawan, diduga akibat tindak kekerasan meskipun motifnya hingga kini masih diusut oleh pihak berwajib.

Terungkap dari kakak kandung Marsal, Farida Isna Harahap mengatakan, adiknya itu pernah dipukuli, karena kasus judi dan narkoba.

Sebagaimana diketahui Mara Salem Harahap alias Marsal ditemukan tewas ditembak di dalam mobilnya pada Sabtu (19/6/2021) dini hari.

Korban ditemukan saat berada tak jauh dari kediamannya di Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Pada saat ditemukan, kondisi kaca mobil Datsun Go BK 1921 WR dalam kondisi terbuka tanpa adanya bekas tembakan ataupun rusak.

Marsal pernah memberitakan soal perjudian dan narkoba sekira tiga tahun yang lalu.

Karena beritanya itu, diduga jadi penyebab korban Marsal dikeroyok hingga babak belur.

"Pernah dia (Marsal) dikeroyok sekitar 3 tahun yang lalu soal pemberitaan juga. Pemberitaan soal narkoba, bandar judi gitu. Mungkin ada yang keberatan," ujar Farida Isna Harahap, kakak kandung korban, Sabtu (19/6/2021) di RS Bhayangkara Tingkat II Medan.

Farida mengatakan, memang adik kandungnya ini terkenal vokal.

Dia kerap melontarkan statemen dengan nada keras, baik lewat pemberitaan maupun di media sosial.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirasn Atmaja (kemeja putih) saat melakukan olah TKP penembakan wartawan di Pasar 3 Huta Tuju, Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Sabtu (19/6/2021).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirasn Atmaja (kemeja putih) saat melakukan olah TKP penembakan wartawan di Pasar 3 Huta Tuju, Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Sabtu (19/6/2021). (Tribun Medan/Alija Magribi)

Kendati demikian, kata Farida, baik kediaman maupun keluarganya tak pernah sampai diganggu orang.

"Kalau berita memang akurat. Mungkin takut, enggak taulah," kata Farida.

Di RS Bhayangkara Tingkat II Medan, keluarga Marsal dan rekan-rekannya sempat menunggu hasil autopsi pihak rumah sakit.

Sejauh ini ditemukan satu luka tembakan di paha kanan hingga nyaris menembus kemaluan.

Marsal diduga tewas lantaran peluru yang bersarang di pahanya itu mengenai saraf dan kehabisan darah.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved