Pemancing Ikan Hilang di Pesisir Selatan
Nihil! Upaya Pencarian Pemancing Ikan yang Hilang di Pesisir Selatan, Asnedi: Besok Dilanjutkan
Petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang akan lanjutkan pencarian pemancing yang hilang, Senin (14/6/2021) besok pagi.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Ia mengatakan, krobologi kejadian yang diketahui korban pulang dari memancing ikan di laut.
"Perahu korban ini dihantam ombak besar, dan ia sempat meminta pertolongan pada warga yang ada si muara," katanya.
Kata dia, warga tidak menyelamatkan korban sehingga dilakukan pencarian oleh masyarakat sekitar.
Baca juga: KRONOLOGI Pemancing Ikan Hilang di Pesisir Selatan, Korban dan Sampan Dikabarkan Ikut Terbalik
Kronologi Kejadian
Dilansir TribunPadang.com, berikut ini kronologi hilangnya satu orang pemancing ikan diduga sampan sempat dihantam gelombang setinggi 2.5 meter di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (13/6/2021) pagi.
Peristiwa ini terjadi tepatnya di Muaro Lansano Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumbar, sekitar pukul 10.00 WIB.
Pemancing yang dilaporkan hilang itu bernama Roben (64) warga Cimpu, Nagari Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumbar.
"Iya ada warga kita hilang, dia pergi memancing sambil mencari ikan untuk dagangan di kapal bagan nelayan," kata Wali Nagari Lansano Taratak, Nopen Hendri.
Kata dia, korban berangkat ke laut menggunakan sampan yang berukuran kecil, dan hanya muat untuk satu orang.
Dikatakannya, setelah mendapatkan ikan dari kapal bagan dan hasil memancing, korban berniat hendak kembali ke daratan.
"Namun, saat akan memasuki pintu muara, sampannya dihantam gelombang, sehingga terbalik," kata Nopem Hendri.
Nopem Hendri menyebutkan, untuk saat ini gelombang sudah kecil. Namun, saat kejadian gelombang cukup tinggi hingga sampai 2.5 meter.
Dijelaskannya, setelah sampan milik korban terbalik, hingga membuatnya tidak mampu menahan tingginya gelombang.
"Warga yang melihat kejadian itu sempat mencoba menyelamatkan korban dengan mengejarnya dan saat akan meraih tangannya datang lagi gelombang tinggi menghantam," katanya.
Ia menjelaskan, hantaman gelombang kedua membuat korban hilang sehingga dilakukan pencarian.