Berita Padang Hari Ini

Bank Eco Enzyme Segera Hadir di Kota Padang, Jadi Percontohan untuk Pengurangan Sampah

Komunitas Eco Enzyme Sumatera Barat (Sumbar) bersama Bank Sampah Unit Andalas Sepakat mendirikan Bank Eco Enzyme di Kota Padang, Provinsi Sumbar

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Ilustrasi: Proses pembuatan eco enzyme di Bank Sampah Tuh Basamo di Jalan Tuangku Sasak, Kejorongan Kapa Utara, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Komunitas Eco Enzyme Sumatera Barat (Sumbar) bersama Bank Sampah Unit Andalas Sepakat mendirikan Bank Eco Enzyme di Kota Padang, Provinsi Sumbar.

Direktur Bank Sampah Unit Andalas Sepakat Syaifuddin Islami mengatakan Bank Eco Enzyme Padang akan menjadi lembaga penyedia eco enzyme bagi aktivitas lingkungan baik untuk air, udara, tanah, dan keperluan rumah tangga.

Tidak hanya itu, Bank Eco Enzyme ini nantinya akan mengajak masyarakat Kota Padang untuk terlibat dalam memilah, mengolah, dan menabung eco enzyme.

Dijelaskannya, eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran yang dicampurkan gula merah dan didiamkan dalam air sekitar tiga bulan.

"Eco Enzyme bisa menyuburkan tanah sebagai dekomposer, bisa sebagai filter air, menurunkan asap dalam ruangan, menurunkan efek gas rumah kaca, bisa sebagai filter udara dan bisa dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring, cuci baju, sampo dan lainnya," kata Syaifuddin, Senin (7/6/2021).

Syaifuddin mengatakan eco enzyme merupakan temuan dari dr. Rosukon dari lembaga pertanian organik Thailand. 

Jika dihitung dari timbunan sampah yang ada di rumah tangga, maka lebih dari 50 persen adalah jenis sampah organik. 

Dari total sampah organik, maka kulit buah dan potongan sayuran ini menjadi porsi yang besar hingga mencapai 50 persen.

"Formula eco enzyme menggunakan rumus 1:3:10.  1 bagian adalah gula merah, 3 bagian kulit buah atau potongan sayuran atau dedaunan, 10 bagian air," ungkapnya. 

Ketiga bahan ini di fermentasi selama tiga bulan untuk mendapatkan hasil berupa eco enzyme.

Ketua Komunitas Eco Enzyme Sumbar ini menyatakan Bank Eco Enzyme bisa menjadi percontohan bagi Pemkot Padang untuk pengurangan sampah ditengah masyarakat dalam kondisi pandemi covid-10.

Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan komunitas eco enzyme di Indonesia diinisiasi oleh Komunitas Eco Enzyme Nusantara. 

Sejarah Komunitas Eco Enzyme Sumbar

Pada Mei 2020 lahirlah Komunitas Eco Enzyme Sumbar yang mengayomi komunitas eco enzyme yang ada di kabupaten dan kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved