Berita Pesisir Selatan Hari Ini
Konflik Manusia-Buaya 2020-2021 di Pesisir Selatan, Petugas: Ada yang Digigit saat Terjaring Jala
Konflik manusia dan buaya muara selama tahun 2020 hingga 2021 di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (2/6/2021).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadan.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PESISIR SELATAN - Konflik manusia dan buaya muara selama tahun 2020 hingga 2021 di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (2/6/2021).
Data ini merupakan hasil catatan dari Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dari Resort wilayah Pesisir Selatan.
Kepala Resort Konservasi Wilayah Pesisir Selatan, Bilmar mengatakan konflik antara manusia dan buaya muara pernah terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Kata dia, konflik tersebut sudah ada membuat warga mengalami luka-luka karena diserang buaya.
"Pada 2020 yang lalu pernah terjadi konflik antara buaya dan manusia di Nagari Pasar Baru, Kecamatan Bayanh, Kabupaten Pesisir Selatan," kata Bilmar.
Ia menyebutkan, konflik terjadi karena ada masyarakat yang menangkap buaya dengan cara dipancing.
"Padahal kita sudah sosialisasikan untuk tidak mengganggu satwa liar jenis buaya," ujarnya.
Disebutkannya, pasca dari pnangkapan satwa liar tersebut sudah beberapa kali masyarakat diserang oleh buaya.
"Kemungkinan buaya yang lainnya merasa terganggu sehingga menyebabkan mereka menjadi semakin agresif," ujarnya.
Selanjutnya, pada 2021 kembali terjadi konflik antara manusia dan buaya di Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan.
"Konflik ini terjadi pada Mei 2021, yang lalu. Buaya tersebut terjaring jala masyarakat," kata Bilar.
Setelah terjaring jala, kata dia, masyarakat membawa buaya tersebut dari dalam air.
"Pada saat dibawa, ada masyarakat yang diserang sehingga mengakibatkan luka ringan pada bagian tangan," kata Bilmar.
Karena mengalami luka, kata dia, warga tersebut langsung dibawa ke rumahnya.