Langit di Wae Rebo: Gunakanlah Imajinasimu untuk Membuat Gambar yang Menjelaskan Cerita di Atas
Langit di Wae Rebo: Gunakanlah imajinasimu untuk membuat gambar yang menjelaskan cerita di atas.
TRIBUNPADANG.COM - Langit di Wae Rebo: Gunakanlah imajinasimu untuk membuat gambar yang menjelaskan cerita di atas.
Pertanyaan tersebut merupakan soal halaman 83, Tema 9 Kelas 6 SD/MI, Subtema 2 Pembelajaran 6, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.
Subtema 1 yang tentang Benda Angkasa Luar dan Rahasianya, merupakan bagian dari materi Tema 9 berjudul Menjelajah Angkasa Luar.
Berikut pertanyaan dan kunci jawaban Tema 9 Kelas 6 halaman 83:
B. Bacalah kembali cerita di atas dan juga hasil pekerjaanmu sebelumnya. Bayangkanlah kamu ada di dalam cerita itu dan ingin menjelaskannya kepada temanmu dengan menggunakan sebuah gambar.
Gunakanlah imajinasimu untuk membuat gambar yang menjelaskan cerita di atas. Gunakanlah kotak di bawah ini untuk menggambarkannya. Lalu, berikanlah keterangan yang menarik di samping gambarmu!
Jawaban:
Tukarkanlah gambarmu dengan temanmu yang lain dan mintalah pendapat mereka. Apakah ada persamaan dan perbedaan antara gambar dan keterangan yang kamu buat dengan milik temanmu? Diskusikan mengapa terjadi persamaan dan perbedaan.
Tuliskan beberapa pertanyaan sehubungan dengan kegiatan di atas sebagai bahan renungan. Simpan pertanyaanmu untuk ditanyakan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.
Jawaban lengkapnya klik DI SINI
Langit di Wae Rebo
Oleh Diana Karitas
“Ayah! Gita baru saja melihat sebuah bintang jatuh!” seru Gita kegirangan. Wajahnya gembira sekali. Ia tetap saja memandangi langit yang penuh bintang malam itu.
Malam ini Gita untuk pertama kalinya menginap di sebuah kampung terpencil yang sangat terkenal akhir-akhir ini di penjuru negeri. Nama kampung itu adalah Kampung Wae Rebo yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaaan laut. Kampung itu adalah bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Bersama dengan kedua orang tuanya serta beberapa orang lainnya, Gita bersemangat sekali menikmati petualangannya. Waktu dan tenaga yang ia habiskan untuk menempuh perjalanan mendaki menuju kampung itu cukup membuatnya beberapa kali hampir patah semangat. Namun, kini ia merasa tidak pernah menyesalinya. Pemandangan yang menakjubkan di kampung terpencil itu telah membayar semua kelelahannya.