Kisah Inspiratif

KISAH Pedagang Asongan di Pantai Gandoriah Pariaman, Kakek Baharuddin Menginjak Usia 80 Tahun

KAKEK Baharuddin, yang kini telah berusia 80 tahun masih terlihat kuat berjalan keliling menjajakan dagangannya di sekitar objek Wisata Pantai Gand

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR
Kakek Baharuddin (80), seorang pedagang asongan di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman,Provinsi Sumbar pada Selasa (1/6/2021). 

Ia merasa bersyukur, jika hari libur serta pengunjung ramai, dagangannya bisa laris.

"Alhamdulillah, kadang siang hari saya kembali ke pasar untuk menambah barang dagangan," imbuhnya.

Ia mengaku sudah dua hari tidur di teras masjid yang ada di kawasan Gandoriah.

"Tidur pakai karpet masjid, jika dingin saya tambah karpetnya untuk pengganti selimut, masuk waktu subuh saya bangun, dan laksanakan salat, setelah itu baru ke pasar membeli dagangan," jelas dia.

Dia menguraikan, menyewa ojek pangkalan dan menaiki kereta api untuk pulang dan pergi berdagang ke Gandoriah.

Kemudian ujar dia, di dekat rumahnya ada pasar mingguan, yang beroperasi setiap hari kamis.

Jadi, besok (Rabu-red) ia akan kembali ke Pakandangan, karena pada Kamis akan berdagang pisang atau nenas di pasar tersebut.

Baca juga: Lokasi Pemandian Lubuk Tampuruang di Kota Padang Ramai Pegunjung, Daya Tarik Pesona Air Terjun

Baca juga: Suasana Senja Pantai Purus Kota Padang, Pengunjung Nikmati Liburan Momentum Hari Lahir Pancasila

Kakek Baharuddin (80), seorang pedagang asongan di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman,Provinsi Sumbar pada Selasa (1/6/2021).
Kakek Baharuddin (80), seorang pedagang asongan di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman,Provinsi Sumbar pada Selasa (1/6/2021). (TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR)

Baca juga: Petugas Satpol PP Kelilingi Pantai Gandoriah dan Pantai Kata Pariaman, Perketat Protokol Kesehatan

Baca juga: Satpol PP Pariaman Lakukan Pengawasan di Kawasan Objek Wisata Kota Pariaman saat Hari Libur Nasional

Berdasarkan keterangannya, ia punya 7 orang anak, dan sebagian besar merantau ke luar Sumatera Barat.

Selama ini dirinya tinggal bersama istri, serta cucu dari anak sulungnya.

Sementara itu ia juga beberkan bahwa anaknya juga ada yang bekerja di pelabuhan Bakauheni.

Keseharian sang istri ialah menganyam tikar, dan anak sulungnya bergiat di sawah.

Ia sempat menjelaskan pemberian nama dari orang tuanya dulu.

Ia dinamai Baharuddin oleh orang tuanya berdasarkan huruf hijaiyah. Awalan "Ba" dari Baharuddin. Kata dia artinya bana.

Lanjut dia menerangkan, alif itu lurus, ba artinya bana/ benar, dan ta artinya taguah/ teguh.

Maka dari itu ia dinamai Baharuddin, yang berawalan Ba.

Petugas Satpol PP Kota Pariaman yang berjaga di kawasan Pantai Gandoriah, Afrizal AR mengatakan bahwa ia memang sering melihat kakek tersebut berdagang di Gandoriah.

"Saya juga lihat kakek tersebut kadang pakai sepeda ontel kesini," ungkap Afrizal AR. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved