Daftar 7 Segmen Patahan Sumatera yang Ancam Warga Sumbar, Ahli Geologi: Waspadai Gempa Pasaman
Ahli Geologi Ade Edward mengungkapkan dari 19 segmen Patahan Sumatera, tujuh di antaranya terdapat di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
"Panti itu adalah ujung utara segmen Sumpur. Ujung selatannya ada di sekitar Bonjol dan Palupuah."
"Panjang segmen 35km, artinya kedua ujungnya meningkat aktivitasnya. Ini perlu diwaspadai, jangan sampai mengeluarkan gempa dengan magnitudo yang lebih besar," kata Ade Edward.
Ade Edward menambahkan, potensi gempa terbesar di Pasaman itu sekitar 6,9 SR dengan kedalaman yang dangkal. Itu sudah berdasarkan kajian.
Menurutnya kalau gempa 6,9 SR di darat, itu sudah mulai merusak.
Sebagai perbandingan gempa Solok tahun 2007 gempa bermagnitudo 6,4 SR kedalaman 5 Km.
"Kalau 6,9 SR bisa dibayangkan berlipat ganda tingkat kerusakannya," terang Ade Edward.
Oleh sebab itu, kata Ade Edward, Pasaman perlu meningkatkan upaya mitigasi.
Mulai dari sosialisasi, edukasi, pelatihan, kemudian mengontrol bangunan yang aman dan tahan gempa, karena tidak diketahui kapan akan terjadi gempa besar.
Ade Edward berpendapat mitigasi gempa Pasaman masih tertinggal dibanding daerah yang terancam gempa dan tsunami di Pesisir pantai.
"Sosialisasi dan edukasi masih minim, kontrol bangunan yang aman gempa masih minim. Bangunan di sana tidak terkontrol. Padahal kita tahu bukan gempanya yang membunuh tapi bangunan yang tidak aman yang membunuh," tegas Ade Edward.
Menurut Ade Edward Pemerintah Kabupaten Pasaman harus segera memulai.
Apalagi, terangnya, dilihat dari program yang ditawarkan gubernur, programnya cukup mengakomodir yakni meningkatakn mitigasi di Pasaman.
Ade Edward berharap janji ketika kampanye, jangan sampai terucap saat kampanye saja.
"Jangan hanya tinggal janji, kalau begitu siapa yang mau disalahkan. Masyarakat tentu tanggung jawab pemerintah."
"Jadi masyarakat perlu waspada, pemerintah daerah harus meningkatkan upaya mitigasi dan menyiapkan peralatan kalau keadaan darurat."