Berita Padang Hari Ini

Banjir Sempat Rendam Kawasan Dadok Tunggul Hitam Kota Padang, Yusrizal: Air Surut Setelah Hujan Reda

Akibat hujan yang menyiram sejumlah kawasan Kota Padang menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik hingga Sabtu (29/5/2021) malam.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Kondisi banjir yang melanda sebagian kawasan di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Nanggalo Kota Padang, menyusul hujan yang turun hingga Sabtu (29/5/2021) malam. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Akibat hujan yang menyiram sejumlah kawasan Kota Padang menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik hingga Sabtu (29/5/2021) malam.

Di antaranya adalah Jalan Lareh RT 4 RW 8 Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Nanggalo Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Pantauan TribunPadang.com, banjir di kawasan ini mencapai lutut orang dewasa, hingga banjir tersebut baru surut pada malam hari Sabtu (29/5/2021).

Ketua RT 04 Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Yusrizal membenarkan bahwa kawasan RTnya terkena banjir.

"Banjir sudah terjadi sejak Jumat (28/5/2021) setelah sholat ashar, air sejak hari jumat sudah menggenangi rumah warga," papar Yusrizal saat ditemui TribunPadang.com Minggu (30/5/2021).

Sebelumnya, banjir yang terjadi sejak hari Jumat itu baru surut setelah hampir 2 hari pada malam hari Sabtu (29/5/2021).

"Alhamdulillah kemarin malam banjir sudah surut, warga sudah bisa kembali beraktivitas," jelas Yusrizal.

Dikatakan, banjir di kawasan RT 4 RW 8 Kelurahan Dadok tunggul Hitam ini sudah sering terjadi setiap tahunnya.

"Dalam Tahun (2021) ini sudah 2 kali banjir terjadi seingat saya sebelumnya itu sebelum Ramdahan 1442 H lalu," kata Yusrizal.

Dibadindingkan  banjir yang lalu, imbuhnya malahan lebih parah banjir sebelum Bulan Ramadhan 1442 H lalu.

Bahkan, menurut Yusril sampai bulan ini banjir sebelum ramdhan kemarin yang parah.

"Waktu sebelum bulan puasa itu airnya sampai setinggi lutut," imbuhnya.

Ketua RT 4 RW 8, Yusrizal bersama sejumlah warga di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam kecamatan Nanggalo Kota Padang sedang berkumpul dengan warga Minggu (30/5/2021).
Ketua RT 4 RW 8, Yusrizal bersama sejumlah warga di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam kecamatan Nanggalo Kota Padang sedang berkumpul dengan warga Minggu (30/5/2021). (TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI)

Baca juga: Atasi Banjir, Gubernur Sumbar Mahyeldi: Segera Pasang Bronjong & Geobag di Sungai Batang Tapan

Baca juga: Banjir di Jalan Air Paku Sungai Sapih Padang, Warga: Saya 2011 di Sini Tiap Hujan Pasti Tergenang

Banjir juga Terjadi di Kuranji

Dilansir TribunPadang.com, banjir di Jalan Air Paku Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, pada Sabtu (29/5/2021) ternyata bukan yang pertama.

Daerah ini sudah lebih dari 10 tahun menjadi langganan banjir akibat hujan di hulu.

Pantauan TribunPadang.com Sabtu (29/5/2021) terpantau jalan sepanjang 500-600 meter tergenang oleh air setinggi betis orang dewasa.

Baca juga: SMPN 27 Kota Padang Terendam Banjir, Siswa : Sekolah Kami Sekolah Banjir

Baca juga: Ratusan Siswa Kelas 9 SMPN 27 Kota Padang Tetap Laksanakan Ujian Akhir Sekolah di Tengah Banjir

Air tersebut memiliki arus sehingga membuat pengendara sepeda motor harus berhati-hati ketika menyusuri jalan Air Paku.

Warga Sungai Sapih Roy Marta (30) mengaku banjir di kawasan ini terjadi sejak ia tinggal di sini.

"Yang saya tahu sejak 2011 saya di sini setiap kali hujan turun air pasti akan tergenang," jelasnya.

Air yang menggenang memang tidak banyak sampai dalam rumah warga namun mengganggu akses jalan di kelurahan Sungai Sapih tersebut.

"Sekarang rata-rata warga sudah memberi timbunan pada bagian depan rumah mereka jadi tidak banyak air yang masuk rumah warga," papar Roy.

Baca juga: BREAKING NEWS: SMPN 27 Kota Padang Terendam Banjir, Air Setinggi Betis Orang Dewasa

Berbeda dengan awal-awal Roy menetap di Jalan Air Paku, rumahnya selalu jadi langganan banjir.

"Awal saya tinggal di sini, kalau sudah hujan perkarangan rumah sampai ke ruang depan itu sudah seperti pulau," tambahnya.

Menurut Roy masalah ini terjadi karena kurangnya saluran pembuangan air, sehingga air meluap dan merembes ke jalan Sungai Sapih.

"Saluran air di jalan ini sangat kecil dan sudah banyak ditumbuhi tumbuhan pengganggu jadi sulit untuk menampung banyak air," tukasnya.

Ketika hujan berdurasi lebih satu jam dari hulu maka saluran air tersebut tidak mampu menampung debit air yang lewat sehingga air meluap ke jalan.

Roy berharap pemerintah cepat menyelesaikan rencana penanggulangan banjir yang sudah direncanakan.

"Saya pernah dengar kalau pemerintah sudah melakukan penanganan terhadap bencana ini namun sampai sekarang belum selesai," imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa ada rencana penanggulangan dengan membuat saluran air dan jembatan tapi setahunya proyek itu belum selesai.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved