Warga Asal Sumbar Tewas Dalam Kecelakaan Bus PO Sambodo di Sumatera Selatan, Terguling di Tikungan

Warga Asal Sumbar Tewas Dalam Kecelakaan Bus PO Sambodo di Sumatera Selatan, Terguling di Tikungan

Editor: afrizal
SRIPOKU.COM/FAJERI RAMADHONI
3 warga asal Sumbar tewas dalam kecelakaan bus PO Sambodo di Sumatera Selatan. Kondisi Bus PO Sambodo bernopol B 7314 NGA yang mengalami kecalakaan lalu lintas (Lakalantas) tunggal di Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di tikungan Harmoko di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Kamis (27/5/21) sekitar pukul 05.00 WIB. 

“Saya kurang tahu pak, saya tidur saat itu. Pas bangun ketika mobil sudah terbalik, jumlah penumpang sekitar 33 kalo gak salah. Dari padang ke Jakarta," ujarnya.

Empat korban tewas akibat kecelakaan tersebut, yakni yakni Doya Aprilia (28) warga Batu Sangka Paya Kumbu Sumatera Barat, AZH (9) warga Koto Solok Sumatera Barat, NF (7) warga Kota Tanggerang jawa barat, dan HHS (11) warga Kecamatan Harau Sumatera Barat.

Raut duka mendalam terlihat jelas di wajah Herman Surya.

Kecelakaan bus PO Sambodo yang ia tumpangi bersama anaknya membuat ia harus rela kehilangan putrinya yang masih berusia 7 tahun.

Niat ingin menjemput sang nenek pun tak terlaksana, sang pencipta rupanya lebih dahulu menjemput anaknya melalui peristiwa tragis tersebut.

"Pada saat kejadian, saya duduk di kursi tengah dan anak saya sebelah kiri. Namun saking cepatnya kecelakaan itu berlangsung, saya tidak sempat lagi menyambut tangan anak saya," ujarnya.

Padahal, seharusnya pada saat kejadian ia sudah spontan meraih anaknya.

Namun saking cepatnya mobil sudah bolak-balik terguncang, Herman pun harus merelakan kehilangan putrinya.

"Pada saat pertama mau berangkat saja penumpang sudah tidak enak hati. Karena mobil yang dipesen apa, malah dioper-oper ke mobil kedua," ujarnya.

Alasannya, mobil pesanan penumpang tersebut sudah penuh. Jadi mereka dioper ke bus PO Sambodo.

"Ya seharusnya kalau tahu begini, jangan jual tiket yang sama lagi. Jadi kami penumpang tidak dioper sana sini," tegasnya.

Firasat akan kehilangan anaknya pun sudah ia rasakan saat hendak berangkat.

Ketika di terminal sebelum berangkat, Herman dan anaknya berfoto berdua lalu mengirimkan ke istrinya.

"Tak lama kemudian istri saya video call. Terus istri saya tanya, Nisa kenapa wajahnya sendu, nggak ada cerianya. Padahal mau jemput neneknya dari Jakarta," ungkapnya.

Namun siapa sangka, takdir Tuhan mau bagaimana lagi dan selaku manusia biasa hanya bisa menerima ketentuan yang sudah ditetapkan.

"Sedih sekali rasanya, saya masih teringat ketika kejadian berlangsung dan malah tidak menangkap anak saya karena peristiwanya secepat kilat," ujarnya sembari menangis.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Kronologi Bus PO Sambodo Terguling di Tikungan Harmoko Muba, Saat Ganti Sopir Bus Serasa Melayang, 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved