Nasib Cristiano Ronaldo Setelah Juventus 'Rujuk' Lagi dengan Massimiliano Allegri Jadi Sorotan

Nasib Cristiano Ronaldo Setelah Juventus 'Rujuk' Lagi dengan Massimiliano Allegri

Editor: afrizal
TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN
Massimiliano Allegri saat menjadi pelatih Juventus, dalam laga pekan ke-31 Liga Italia kontra AC Milan di Stadion Allianz Turin, 6 April 2019. 

TRIBUNPADANG.COM - Massimiliano Allegri hanya selangkah lagi kembali ke Juventus.

Pelatih yang dulu juga pernah menangani Juventus sudah menolak tawaran Real Madrid.

Kabar 'Rujuk' Juventus dan Massimiliano Allegri ini pun menimbulkan pertanyaan soal nasib mega bintang Cristiano Ronaldo.

Memang Cristiano Ronaldo datang ke Juventus saat Massimiliano Allegri masih melatih di Si Nyonya Tua.

Namun Massimiliano Allegri juga pernah melontarkan kritikan keras terhadap kehadiran Cristiano Ronaldo di Juventus.

Baca juga: AC Milan Sulit Bendung Donnarumma ke Juventus, Kiper Mike Maignan Tes Medis ke Rossoneri

Baca juga: Postingan Cristiano Ronaldo yang Meningkatkan Spekulasi Masa Depan di Juventus

Melansir Kompas.com, pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, Kamis (27/5/2021) waktu lokal menuturkan  Massimiliano Allegri selangkah lagi kembali melatih Juventus setelah dia meminggirkan tawaran dari Real Madrid.

Allegri telah mencapai kesepakatan dengan Juve dan segera menggantikan Andrea Pirlo dalam waktu dekat.

Hal ini kemudian menarik perhatian soal masa depan Cristiano Ronaldo bersama Bianconeri.

Pasalnya, Allegri pernah membuat kritik pedas kepada megabintang asal Portugal itu.

 

Kendati CR7 merupakan rekrutan di era Allegri, sang pelatih tak ragu melancarkan kritikannya.

Pasalnya, Ronaldo diklaim cenderung menghambat perkembangan Juventus setelah melihat performanya selama tiga tahun ini.

"Singkirkan Ronaldo, dia menghalangi pertumbuhan tim dan klub," kata Allegri dilansir surat kabar La Repubblica pada 13 April lalu.

Baca juga: Masa Depan Andrea Pirlo Setelah Juventus Taklukkan Atalanta: Saya akan Bertahan tapi . . .

Cristiano Ronaldo sendiri memang diklaim banyak pengamat tidak tampil dengan performa terbaiknya di Juventus.

Meski membawa Juve meraih beberapa gelar domestik, CR7 tetap dinilai tak bisa memenuhi ekspetasi klub.

Sebab, gelar Liga Champions tak kunjung dia persembahkan selama tiga tahun berseragam Bianconeri.

Padahal, sang raksasa Italia telah memecahkan rekor transfer klub saat merekrutnya dari Real Madrid pada 2018.

Kala itu, Juve mengeluarkan biaya senilai 120 juta euro atau sekitar Rp 2 triliun untuk CR7.

Selain gagal di Liga Champions, musim ini bertambah buruk bagi Ronaldo lantaran tak bisa membawa Juve mempertahankan gelar Serie A.

Bianconeri hanya menempati peringkat keempat dengan 78 poin, selisih 13 angka dari Inter Milan yang menjadi jawara.

Akibat musim yang tak cukup bagus, Ronaldo santer dilaporkan akan dilepas pada bursa transfer mendatang.

Hal tersebut kian berpotensi terwujud dengan Allegri yang sebelumnya geram kepada CR7 kembali ke Allianz Stadium.

Sementara itu, Ronaldo sebetulnya punya peran besar untuk Juventus musim 2020-2021.

Mantan pemain Manchester United itu telah menggelontorkan 29 gol di Serie A dan resmi menjadi top skor.

Dia juga berhasil membawa Bianconeri juara Piala Super Italia dan Coppa Italia musim ini.

Melansir Tribunnews.com, perasaan campur aduk dirasakan oleh salah seorang eks pemain Juventus melihat gejolak pergantian kursi pelatih timnya pada akhir musim ini.

Sosok mantan pemain Juventus yang merasakan perasaan campur aduk yakni Alessandro Birindelli.

Perlu diketahui bahwa Birindelli merupakan mantan pemain andalan Juventus yang beroperasi pada sisi fullback kiri.

Pemain kelahiran Italia itu tercatat pernah menjadi bagian tim Juventus pada medio awal 2000-an.

Selama 11 tahun bersama Juventus, Birindelli akhirnya memutuskan pindah pada tahun 2008 silam.

Sebelum akhirnya keputusan pensiun diambil Birindelli tepat pada musim panas tahun 2010.

Birindelli pun turut mengomentari gejolak yang menyerang kursi kepelatihan Juventus pada akhir musim ini.

Meskipun Andre Pirlo baru saja mampu mempersembahkan trofi Coppa Italia sekaligus membantu Juventus mengamankan tiket Liga Champions musim depan.

Masa depan Pirlo ternyata belum sepenuhnya aman apalagi ia gagal membawa Juventus meraih prestasi terbaiknya di ajang Liga Italia dan Liga Champions.

Manajemen Juventus pun diyakini kurang puas sepenuhnya dengan apa yang dilakukan Pirlo pada musim perdananya bersama Juventus.

Alhasil gonjang-ganjing isu pemecatan Pirlo sudah mengemuka jelang beberapa laga pamungkas yang dilakoni Juventus pada musim ini.

Terbaru, sosok Masimilliano Allegri dikabarkan akan kembali menangani Juventus dalam mengarungi musim depan.

Kabar panas tersebut tentu menjadi hantaman keras bagi Pirlo yang masih ingin meneruskan karier kepelatihannya bersama Juventus.

Tak sampai disitu saja, nama Zinedine Zidane juga sempat dikaitkan dengan radar Juventus.

Apalagi Zidane baru saja mengakhiri kerjasama dengan Real Madrid sebagai pelatih utama tim berjuluk Los Blancos tersebut.

Mundurnya Zidane tentu menjadi kesempatan emas Juventus untuk bisa merekrut pria asal Perancis itu.

Ambisi meraih gelar Liga Champions yang dicanangkan Juventus dapat dikatakan bisa menjadi sinyal kuat mereka seharusnya memilih Zidane.

Hanya ternyata Juventus disebut telah semakin dekat untuk merekrut kembali Allegri daripada Zidane.

Situasi runyam itu pun menarik perhatian dari Birindelli yang merupakan mantan pemain Juventus.

Birindelli mengaku sebenarnya ia lebih memilih Zidane untuk melatih Juventus daripada Allegri.

"Saya lebih mengharapkan Zidane daripada Allegri, tetapi jelas ada keinginan besar Allegri untuk kembali ke tim Juventus," akui Birindelli dilansir Tutto Mercato.

Lebih lanjut, mantan fullback andalan Si Nyonya Tua itu berpandangan Allegri lebih ingin diperjuangkan lantaran ia sudah mengetahui semua lingkungan yang ada dalam klub tersebut.

Alhasil Allegri takkan lagi perlu banyak waktu untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang akan ia tempati nantinya.

"Lingkungan yang ada pasti dia tahu, orang-orang disana pun juga akan mampu menerima dirinya dengan baik," jujur Birindelli.

"Mereka juga telah meninggalkan satu sama lain dalam kondisi yang sangat baik,".

"Hal itu mungkin hampir tidak sering terjadi dalam dunia sepak bola, tetapi saya melihatnya terlalu beresiko," tukasnya menambahkan.

Perasaan campur aduk yang dirasakan Birindelli terasa cukup wajar mengingat pergantian pelatih terkadang belum tentu menjamin kesuksesan sebuah tim.

Alhasil perlu sikap bijak dalam menimbang berbagai keputusan sebelum bertindak agar meminimalisir penyesala di akhir cerita.

Tentu menarik untuk melihat rilis pengumuman resmi perihal gejolak kursi kepelatihan Juventus pada akhir musim ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Juventus Pilih CLBK Sama Allegri daripada Zidane, Perasaan Eks Bianconeri Campur Aduk 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved