Berita Padang Hari Ini

Seberapa Berbahaya Lalat, Jika Dibiarkan: Ini Penjelasan Ahli Epidemiologi dan Peneliti FKM Unand

Soal lalat masuk ke rumah-rumah warga dan Ahli Epidemiologi Indonesia dan peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (Unand) se

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
Tangkapan layar Pakar Epidemiologi Unand Defriman Djafri saat jumpa pers online bersama IJTI Sumbar baru-baru ini. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG -- Ahli Epidemiologi Indonesia dan peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (Unand) Defriman Djafri, berpendapat lalat yang menyerbu dan memasuki pemukiman warga dapat mendatangkan penyakit.

Menurut Defriman Djafri, lalat merupakan "vector foodborne diseases".

Sebelumnya, Peristiwa tersebut terjadi di Rt 03/Rw 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) beberapa bulan terakhir ini.

"Artinya, penyakit manusia yang disebabkan oleh parasit, virus, dan bakteri yang ditularkan oleh vektor.  Salah satu vektor itu adalah lalat," kata Defriman Djafri, Sabtu (22/5/2021).

Kata dia, penyakit yang kemungkinan akan menjadi ancaman seperti diare, disentri, muntaber, typhus, dan lain-lain.

"Biasanya aktivitas transmisi agen patogen (patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya) dari lalat ke manusia sangat ditentukan oleh kemampuan lalat dalam memindahkan agen infeksius kepada inangnya," sebut Defriman Djafri.

Dikatakannya, sebagian patogen yang ada pada tubuh lalat adalah bakteri, virus dan jamur.

"Meskipun dari lalat yang dibiakan melalui laboratorium, itu juga mengandung e-coli. Jadi lalat biasanya bnyak berada di tempat-tempat kumuh seperti tempat sampah, pasar, peternakan dan tempat-tempat kumuh lainnya," katanya.

Dikatakannya, seharusnya hiegene sanitasi perumahan dan personal perlu ditingkatkan agar kita terhidar dari risiko penularan dari patogen-pantogen penyakit yang dibawa oleh lalat ini.

Penampakan kumpulan lalat yang ada di sekitar pemukiman warga di RT 03/RW 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (22/5/2021).
Penampakan kumpulan lalat yang ada di sekitar pemukiman warga di RT 03/RW 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (22/5/2021). (TribunPadang.com/reziazwar)

"Karena foodborne, ini juga bisa melalui makanan. Apalagi makanan yang waktu tunggunya lama sekali, seperti warung atau Rumah Makan Padang, berbeda mungkin makanan yang cepat saji, yang langsung digoreng dan disajikan dan langsung dimakan," ujarnya

Dilansir TribunPadang.com, Pihak Kelurahan Pisang mengemukakan telah melapor soal adanya lalat yang masuk ke rumah warga ke tingkat Kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Padang.

Sebelumnya, serangga jenis lalat mengerubungi pemukiman warga di Rt 03/Rw 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang,  Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Namun, lokasi perumahan warga tersebut berdekatan dengan kandang ayam yang masih aktif.

Lurah Pisang, Bustami, saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan warga juga sudah melaporkan keresahannya kepadanya.

"Terkait kandang ayamnya sudah ada izinnya dan setelah menerima pengaduan tersebut. Kami juga sudah melakukan pengecekan ke lapangan," ujar Bustami, Sabtu (22/5/2021).

Kata dia, terkait lalat yang ditimbulkan oleh adanya kandang ayam juga sudah dilaporkan ke pihak DLH Pemko Kota Padang.

"Masalah ini sudah diserahkan ke pihak kota, yaitu pihak DLH Kota Padang. Karena kita terima laporan dan kota survei ke lokasi, setelah itu kita laporkan ke Kecamatan, selanjutnya ke pihak DLH Kota Padang," kata Bustami.

Bustami menjelaskan, tindak lanjut soal lalat yang masuk ke rumah warga berada di tangan DLH Kota Padang.

Sejauh ini lanjutnya pihak DLH Kota Padang juga sudah datang meninjauke lokasi pada bulan Maret 2021 yang lalu.

"Kandang ayam ini sudah lama, yaitu sudah 30 tahun. Mungkin karena penduduk sudah banyak dan lingkungan sudah berubah sehingga masyarakat menuntut lagi," katanya.

Ia juga sudah berbicara dengan yang punya kandang dan diketahui kalau kontrak kandang ayam tersebut masih setahun lagi.

"Masyarakat yang merasa resah sehingga melapor ini sekitar 3 bulan ini. Karena di lokasi juga sudah ada perumahan juga," katanya.

Sebelumnya, ribuan lalat mengusik ketenangan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Warga kini harus sering memasang lembaran lem lalat untuk menangkap hewan bersayap tersebut.

Harapannya lalat akan terperangkap dan jumlah yang masuk ke rumah mereka akan berkurang. 

Ketua RT 03, Yuharmen, mengatakan masalah lalat ini sudah lama terjadi dan meresahkan warga.

Bahkan sudah ada warga yang sakit.

Baca juga: VIRAL Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga Koto Tingga di Kab Solok: Kami Berebut Makanan dengan Lalat

Baca juga: Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga Koto Tingga, Wali Nagari Sirukam Singgung Soal Izin Usaha Ternak Ayam

Baca juga: Curhat Warga Koto Tingga Diserbu Ribuan Lalat, Ngeri Melihatnya Kalau Berkerumun Tampak Menghitam

"Ini sudah lama, dan sudah meresahkan warga. Sudah ada warga yang sakit," kata Yuharmen kepada TribunPadang.com, Sabtu (22/5/2021).

Yuharmen menuturkan ribuan lalat tersebut datang dari kandang ayam yang berada di dekat pemukiman warga. 

Lalat beterbangan dan masuk ke dalam rumah.

Warga di Rt 03/Rw 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, terpaksa memasang perangkap untuk menangkap lalat Sabtu (22/5/2021). Warga mengeluhkan serangan lalat yang hampir mereka rasakan sepekan setiap bulannya.
Warga di Rt 03/Rw 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, terpaksa memasang perangkap untuk menangkap lalat Sabtu (22/5/2021). Warga mengeluhkan serangan lalat yang hampir mereka rasakan sepekan setiap bulannya. (TribunPadang.com/reziazwar)

Biasanya lalat ini datang setiap masa panen ayam. 

Setidaknya, selama sepekan hampir setiap bulan, warga harus berdampingan dengan banyak lalat.

"Lalat datang saat akan datang setiap masa akan panen," katanya, Sabtu (22/5/2021).

Pantauan TribunPadang.com, cukup banyak lalat yang berada di sekitar teras.

Selain memasang perangkap lalat, sebagian warga juga harus memasang kasa nyamuk di pintu rumah, jendela, dan ventilasi rumah.

Tujuannya agar lalat tersebut tidak masuk ke dalam rumah. 

Namun hal tersebut tidak tidak mampu secara optimal menghalau kehadiran lalat.

Seorang warga yang enggan menyebutkan namanya mengatakan sudah lama merasakan serangan lalat tersebut.

"Setiap akan panen ayam, kami merasakan hal ini selama seminggu. Sudah meresahkan bagi kami," kata warga tersebut.

Penampakan kumpulan lalat yang ada di sekitar pemukiman warga di RT 03/RW 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (22/5/2021).
Penampakan kumpulan lalat yang ada di sekitar pemukiman warga di RT 03/RW 01, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (22/5/2021). (TribunPadang.com/reziazwar)

Hal yang ditakut warga saat datangnya musim lalat akibat panen ayam adalah membawa bibit penyakit.

Apalagi terhadap anak kecil. 

"Rata-rata keluh kesah warga di sekitar sini adalah lalat. Walaupun semaksimal mungkin mengantisipasi dengan memasang kasa nyamuk. Namun, tetap saja masuk. Penyakit yang kami takutkan dan menyerang anak-anak dan bayi yang dalam masa pertumbuhan," katanya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved