Gerhana Bulan Total Rabu 26 Mei 2021, Super Blood Moon di Langit Indonesia Bisa Dilihat Langsung
Gerhana Bulan Total Rabu 26 Mei 2021, Super Blood Moon yang Muncul di Langit Indonesia Bisa Dilihat Langsung
TRIBUNPADANG.COM - Fenomena gerhana bulan total yang terjadi rabu 26 Mei 2021 mendatang bisa dilihat langsung di Indonesia.
Tanpa alat bantu optik, gerhana bulan total atau Super Blood Moon ini bisa dinikmati di wilayah Indonesia Barat, Tengah maupun Timur Indonesia.
"Pada jam 18.46 WIB di wilayah barat indonesia, 19.46 WITA di wilayah Tengah Indonesia, dan jam 20.46 WIT di wilayah Timur," ungkap Jamroni dikutip Tribunnews dari rilis BMKG, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Gerhana Bulan Penumbra akan Melewati Wilayah Indonesia Hari Ini Mulai Pukul 14.32 WIB
Baca juga: Salat Gerhana Matahari Cincin Digelar di Masjid Raya Sumbar, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah IV, R Jamroni mengatakan fenomena ini dapat diamati diamati langsung tanpa memerlukan alat bantu optik.
Adapun durasi puncak gerhana tersebut 14 menit 30 detik.
Jamroni menjelaskan, proses Gerhana Bulan Total (GBT) dimulai dengan gerhana penumbra yang dimulai pada pukul 15:46:37 WIB.
Adapun kontak terakhir penumbra yang mengakhiri seluruh proses gerhana pada pukul 20:51:16 WIB atau selama 3 jam 7 menit sudah termasuk gerhana pasial dan gerhana total.

Adapun fase-fasenya adalah berikut :
- Jam 15.46 WIB disebut sebagai fase awal penumbra,
- Jam 16.44 WIB sebagai fase awal sebagian,
- Jam 18.09 WIB sebagai fase awal total,
- Jam 18.14 WIB sebagai fase Puncak gerhana,
- Jam 18.27 WIB sebagai fase akhir total,
- Jam 19.52 WIB sebagai fase akhir sebagian,
- Jam 20.51 WIB sebagai fase akhir penumbra.
Lebih lanjut, Jamroni menjelaskan fenomena blood moon ini hanya terjadi saat fase bulan penuh dan mengalami Gerhana Bulan Total (GBT).
Di mana Bumi bergerak di antara Bulan dan Matahari dan berada pada posisi garis lurus.
Pada saat bumi bergerak maka bulan akan tertelan bayangan bumi.
Bulan akan tampak merah karena pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi, Fenomena Super Blood Moon ini adalah akibat dari gelombang cahaya panjang yang datang dari Bumi inilah yang membuat bulan tampak merah.
"Dia akan semakin merah jika polusi udara, tutupan awan atau ketebalan partikel di atmosfer Bumi yang ditembus cahaya itu semakin besar Fenomena pertama adalah Supermoon," ungkapnya.
Disebut demikian, karena Bulan masih berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee).
Dengan begitu, Bulan akan terlihat lebih besar dan bercahaya dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.
"Dan disebut Blood Moon, sebab saat Gerhana Total, Bulan tampak berwarna merah darah karena cahayanya ditapis sedemikian rupa oleh atmosfer Bumi," ungkapnya.
Dengan kecerlangan berkisar 15,6 persen lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1 persen lebih terang apada saat bulan berada di titik terjauhnya (Apogee)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Gerhana Bulan Total pada Rabu 26 Mei 2021, BMKG: Bisa Diamati Langsung Tanpa Alat Bantu,