Ahli Geologi Sumbar Soal Makam Menggelembung di Padang Pariaman: Bukan karena Proses Alamiah
Ahli Geologi Sumbar Soal Makam Menggelembung di Padang Pariaman: Bukan karena Proses Alamiah
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Beberapa bulan yang lalu, jagad media sosial sempat dihebohkan dengan fenomena sebuah makam yang menggelembung hingga satu setengah meter di Nagari Sungai Asam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ahli Geologi Sumatera Barat, Ade Edward mengatakan sudah 3 kali meninjau langsung kondisi makam tersebut.
Lewat pengamatannya, ia berujar bahwa makam tersebut menggelembung bukan karena proses alamiah.
"Buatanlah itu, bukan terjadi secara alamiah," kata dia.
Baca juga: Pemilik Makam Menggelembung di Padang Pariaman Masih Misterius, Kaum Suku Panyalai Ambil Sikap Ini
Baca juga: Hasil Penelitian Sementara Ahli Geologi Soal Makam Menggelembung 1,5 Meter di Padang Pariaman
Lanjut dia, normalnya makam atau kuburan tentunya ditimbun dengan tanah yang bagus, sedangkan di makam ini ada kayu, ada batu, dan semacamnya.
Tambah dia, pihaknya tidak perlu menelusuri siapa yang menimbun, karna pasti sensitif bagi masyarakat.
"Daripada terjadi hal-hal yang tidak baik, biarlah masyarakat yang menyikapinya," ucap dia.

Yang sebenarnya diwaspadaikan kalau terjadi secara alamiah karena bisa jadi bencana untuk masyarakat.
"Ternyata tidak ada penambahan ukuran, menggelembung, dan segala macamnya," terang dia.
Kalau alamiah, barulah dilakukan penelitian lebih lanjut, dari penelitian awal saja, disimpulkan bahwa itu tidak alamiah.
Baca juga: Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Ramai Dikunjungi
Baca juga: Hasil Penelitian Sementara Ahli Geologi Soal Makam Menggelembung 1,5 Meter di Padang Pariaman
"Seminggu hingga dua minggu tidak ada perubahan, tidak ada penambahan ukuran, tak ada meninggi, tak ada menurun," imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan pihaknya tentu yang berkaitan dengan proses alam.
Pihaknya juga sudah beri pemahaman kepada pemilik pandam pakuburan suku panyalai mengenai pengamatan sudut pandang ilmu geologi terhadap makam tersebut.
Ia minta untuk tidak khawatir.(*)