Jalan Rusak di Galugua 50 Kota

Jalan Rusak Parah di Galugua, Ambulans Tak Bisa Lewat, Warga Sakit Harus Dibawa Mobil Double Gardan

20 Km Jalan Rusak Parah di Galugua, Ambulans Tak Bisa Lewat, Warga Sakit Harus Dibawa Pakai Mobil Double Gardan

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
istimewa
Kondisi jalan dari Nagari Sialang menuju Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) rusak parah. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kondisi jalan dari Nagari Sialang menuju Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) rusak parah. 

Saat hujan jalan tersebut menjadi becek, licin, dan berlumpur sebab nyaris tanpa lapisan batu maupun aspal. 

Kondisi ini jelas membahayakan bagi pengendara yang melewatinya. 

Menurut Wali Nagari Galugua, Zulfahmi, jalan tersebut sangat vital bagi masyarakat di nagari penghasil komoditi karet dan gambir Limapuluh Kota itu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan di Jalan Raya Padang - Solok, Truk Oleng dan Sepeda Motor Rusak Parah

Baca juga: Jalan Warga Nagari Gelugur Kapur IX Jadi Sorotan, DPRD Sumbar Serahkan Hasil Reses pada Wagub Audy

"Kendaraan masih susah keluar masuk. Banyak barang-barang hasil tani masyarakat yang berhenti di tengah jalan dan tidak sampai ke Sialang, sekarang perekonomian sangat anjlok."

"Jalan becek, banyak berlubang. Jalan yang tidak diaspal dari Sialang sampai ke Galugua itu sekitar 20 Km," tutur Wali Nagari Galugua Zulfahmi saat dihubungi, Kamis (29/4/2021) malam.

Kondisi jalan dari Nagari Sialang menuju Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) rusak parah.
Kondisi jalan dari Nagari Sialang menuju Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) rusak parah. (istimewa)

Hingga saat ini belum ada perkembangan perbaikan jalan tersebut meski sudah dikunjungi Bupati dan DPRD Lima Puluh Kota, DPRD Provinsi, hingga anggota DPR RI.

Tindaklanjutnya seperti apa Zulfahmi belum dapat informasi. 

Zulfahmi menyebutkan, sekitar 20 Km dari Sialang menuju Galugua itu adalah wewenangnya Pemerintah Provinsi.

Baca juga: Puluhan Rumah Warga di Kabupaten Limapuluh Kota Terendam Banjir, Tim SAR Turun Bantu Korban

Baca juga: Banjir Melanda 3 Jorong di Kabupaten Limapuluh Kota Dilaporkan Puluhan Rumah Terendam

Sementara sisanya 4 km itu kewenangan kabupaten.

Dia mengungkapkan, ada titik tambah pembangunannya, hanya saja pengerjaannya tidak lancar. 

Kondisinya sekarang tidak bisa dilewati kecuali mobil dobel gardan atau 4x4.

"Jika ada warga yang sakit itu dibawa dengan mobil dobel gardan. Kalau ambulans biasa tidak bisa melewati jalan itu," ungkap Zulfahmi.

Zulfahmi menuturkan ada sekitar 3.780 penduduk yang bermukim di Galugua dengan wajib pilih sekitar 1.800 orang. 

Untuk akses pendidikan seperti sekolah di masing-masing jorong ada meski jarak tempuh antar jorong ke jorong lebih kurang 12 Km. 

Di Galugua ada satu SMP, sedangkan SMA ada di Nagari Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX, beda nagari tapi masih satu kecamatan.

SMA untuk rayon nagari Galugua itu berada di nagari Sialang.

"Untuk akses keluar itu yang kadang-kadang menghabiskan waktu satu hari, begitu juga sebaliknya. Apalagi jalan becek karena musim penghujan namun kebanyakan siswa menyewa kos di luar dan itu tentu memberatkan orangtua," imbuh Zulfahmi.

Akibatnya, banyak anak-anak yang putus sekolah lantaran akses jalan yang tidak memadai dan sulitnya ekonomi.

Di Galugua, sebut dia, siswa yang putus sekolah lebih kurang 30-40 orang.

Itu dikarenakan orangtua yang tidak mampu,  sebab kos berbayar dan siswa juga tidak memiliki kendaraan.

Tidak hanya itu, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Nagari Galugua jauh dari kata cukup sehingga kewalahan. 

Guru-guru didatangkan dari luar, kadang-kadang mengajar tidak aktif. 

Pemerintah Nagari, sebut Zulfahmi, sudah membuat permohonan ke kabupaten dan provinsi agar penduduk setempat diangkat menjadi PNS lantaran nagari Galugua letaknya di ujung provinsi. 

"Kalau orang luar yang ditempatkan, tidak akan bertahan lama. Mereka hanya sekadar mencari pangkat dan jabatan PNS," tukas Zulfahmi.

Selain akses jalan yang sangat buruk, di Nagari Galugua juga belum memiliki jaringan telepon seluler. 

Untuk jaringan, pihaknya sudah meminta ke sana ke mari bahkan sampai ke Pekanbaru mengajukan surat permohonan, namun belum ada terkabul satupun. 

Zulfami mengatakan untuk jaringan, sekarang sangat dibutuhkan oleh anak-anak sekolah sebab pembelajaran dilakukan secara online. 

"Kadang mereka harus ke dalam hutan, tempatnya ngeri sekali. Terpaksa di situ yang ada titik koordinatnya untuk telekomunikasi, kalau dari pusat nagari kira-kira 2 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi," terang Zulfahmi.

Zulfahmi berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Provinsi Sumbar, dan Pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih ke Nagari Galugua.

Ia mengungkapkan Nagari Galugua termasuk ke dalam wilayah Indonesia dan Provinsi Sumbar.

"Alangkah baiknya kita bangun daerah kita," harap Zulfahmi. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved