Jalan Rusak di Galugua 50 Kota

Jalan Rusak Parah di Galugua, Ambulans Tak Bisa Lewat, Warga Sakit Harus Dibawa Mobil Double Gardan

20 Km Jalan Rusak Parah di Galugua, Ambulans Tak Bisa Lewat, Warga Sakit Harus Dibawa Pakai Mobil Double Gardan

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
istimewa
Kondisi jalan dari Nagari Sialang menuju Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) rusak parah. 

Untuk akses pendidikan seperti sekolah di masing-masing jorong ada meski jarak tempuh antar jorong ke jorong lebih kurang 12 Km. 

Di Galugua ada satu SMP, sedangkan SMA ada di Nagari Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX, beda nagari tapi masih satu kecamatan.

SMA untuk rayon nagari Galugua itu berada di nagari Sialang.

"Untuk akses keluar itu yang kadang-kadang menghabiskan waktu satu hari, begitu juga sebaliknya. Apalagi jalan becek karena musim penghujan namun kebanyakan siswa menyewa kos di luar dan itu tentu memberatkan orangtua," imbuh Zulfahmi.

Akibatnya, banyak anak-anak yang putus sekolah lantaran akses jalan yang tidak memadai dan sulitnya ekonomi.

Di Galugua, sebut dia, siswa yang putus sekolah lebih kurang 30-40 orang.

Itu dikarenakan orangtua yang tidak mampu,  sebab kos berbayar dan siswa juga tidak memiliki kendaraan.

Tidak hanya itu, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Nagari Galugua jauh dari kata cukup sehingga kewalahan. 

Guru-guru didatangkan dari luar, kadang-kadang mengajar tidak aktif. 

Pemerintah Nagari, sebut Zulfahmi, sudah membuat permohonan ke kabupaten dan provinsi agar penduduk setempat diangkat menjadi PNS lantaran nagari Galugua letaknya di ujung provinsi. 

"Kalau orang luar yang ditempatkan, tidak akan bertahan lama. Mereka hanya sekadar mencari pangkat dan jabatan PNS," tukas Zulfahmi.

Selain akses jalan yang sangat buruk, di Nagari Galugua juga belum memiliki jaringan telepon seluler. 

Untuk jaringan, pihaknya sudah meminta ke sana ke mari bahkan sampai ke Pekanbaru mengajukan surat permohonan, namun belum ada terkabul satupun. 

Zulfami mengatakan untuk jaringan, sekarang sangat dibutuhkan oleh anak-anak sekolah sebab pembelajaran dilakukan secara online. 

"Kadang mereka harus ke dalam hutan, tempatnya ngeri sekali. Terpaksa di situ yang ada titik koordinatnya untuk telekomunikasi, kalau dari pusat nagari kira-kira 2 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi," terang Zulfahmi.

Zulfahmi berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Provinsi Sumbar, dan Pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih ke Nagari Galugua.

Ia mengungkapkan Nagari Galugua termasuk ke dalam wilayah Indonesia dan Provinsi Sumbar.

"Alangkah baiknya kita bangun daerah kita," harap Zulfahmi. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved