Laporan Hasil Wawancara: Bentuk-bentuk Konservasi yang Ada di Daerah Tempat Tinggalmu

Kamu dapat bertanya kepada orang tuamu, apak/ bu guru, atau orang-orang lain di sekitarmu. Buatlah laporan hasil wawancaramu seperti contoh dalam kota

Editor: Saridal Maijar
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Laporan Hasil Wawancara: Bentuk-bentuk Konservasi yang Ada di Daerah Tempat Tinggalmu 

TRIBUNPADANG.COM - Laporan hasil wawancara: bentuk-bentuk konservasi yang ada di daerah tempat tinggalmu.

Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 9 Kelas 4 SD/MI halaman 40, Pembelajaran 6, Subtema 1 Kekayaan Sumber Energi di Indonesia.

Diketahui, Tema 9 berjudul Kayanya Negeriku, merupakan materi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Berikut kunci jawaban Tema 9 Kelas 4 halaman 40:

Salah satu kewajiban manusia adalah menjaga lingkungan alam. Salah satunya melalui konservasi lingkungan alam. Amatilah bentuk-bentuk konservasi yang ada di daerah tempat tinggalmu! Carilah jawaban pertanyaan tersebut dengan bertanya kepada narasumber di sekitarmu.

Kamu dapat bertanya kepada orang tuamu, apak/ bu guru, atau orang-orang lain di sekitarmu. Buatlah laporan hasil wawancaramu seperti contoh dalam kotak berikut.

Jawaban:

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Nama : Udin
Pertanyaan yang diajukan: Apa saja bentuk-bentuk konservasi di daerah ini?

Hasil Wawancara:

Seperti yang telah kamu ketahui bahwa konservasi merupakan pemeliharaan dan perlindungan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan dan lingkungannya seperti air dan tanah, secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan pelestarian.

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita semua melakukannya. Hal tersebut bisa dimulai dari lingkungan terkecil kita seperti di rumah dan sekolah, dengan berlatih melakukan konservasi terhadap tanaman.

Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna, baik dari jumlah maupun beragam jenisnya. Flora berarti tumbuhan dan fauna berarti hewan.

Bangsa Indonesia sendiri memiliki jenis flora dan fauna yang memerlukan konservasi untuk menjaga kelestariannya. Ada sebagian dari flora dan fauna tersebut telah menjadi simbol nasional bangsa Indonesia seperti komodo, cenderawasih, burung elang Jawa, bunga anggrek, bunga raflesia, bunga cempaka, bunga melati, dan lain-lain.

Konservasi Elang di Halimun Salak

Burung elang jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan acuan lukisan Burung Garuda.

Namun, kini jenis burung itu nyaris punah.

Penyebab utama berkurangnya populasi burung elang jawa adalah kerusakan habitat tempat hidupnya.

Kerusakan tersebut disebabkan karena adanya bencana alam maupun alih fungsi hutan menjadi ladang atau perkebunan.

Ada pula perilaku manusia yang menyebabkan populasi burung ini semakin menyusut tajam yaitu perburuan.

Burung elang hasil perburuan diperjualbelikan dan dijadikan koleksi pribadi.

Oleh karena itu, Indonesia berupaya melakukan usaha pelestarian.

Salah satunya di Taman Nasional Gunung Salak.

Namun, usaha itu juga tidak mudah dilakukan.

Penyebabnya yaitu minimnya perhatian dan dukungan pembiayaan.

Untuk penandaan burung, misalnya Indonesia masih memakai metode lama yaitu dengan memasang semacam bendera kuning di sayap.

Sebagai bandingan di Thailand pemantauan burung sudah berbasis satelit.

Sebaliknya, dalam hal pengamatan burung Indonesia masih mengandalkan pengamatan mata.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved