Ancaman Tak Bisa Main di Liga Domestik Hantui Inter Milan, AC Milan, Arsenal, Man Utd hingga Madrid

Ancaman Tak Bisa Main di Liga Domestik Hantui Inter Milan, AC Milan, Arsenal, Man Utd hingga Real Madrid

Editor: afrizal
INTER_EN
Inter Milan sukses mengulangi catatan menawan mereka di Liga Italia era pelatih Jose Mourinho usai mengukir 8 kemenangan beruntun dengan menghancurkan Crotone. 

Hal ini berbeda dengan skema di UEFA, yang mendistribusikan sejumlah uang dari hak siar Liga Champions, misalnya, buat klub-klub kecil dan asosiasi tim nasional yang membutuhkan sokongan di semua penjuru Benua Biru.

Uang tersebut membantu keberlanjutan di bidang olahraga pada level akar rumput dan profesional di beberapa negara.

Klub-klub elite Eropa tidak puas dengan kue pembagian dari UEFA, sehingga selalu meminta porsi lebih besar setiap tahunnya.

Makanya, mereka menggunakan Liga Super Eropa ini sebagai respons atau ancaman.

Real Madrid dan geng merasa bahwa merekalah alasan kenapa jutaan orang ingin menonton Liga Champions.

Nilai siar pun semakin terdongkrak jika laga mempertemukan sesama tim raksasa.

Anggota Liga Super Eropa adalah barisan tim-tim elite yang mapan dalam hal prestasi dan basis suporter di dunia, sehingga yakin suporter tetap akan menyaksikan mereka di kompetisi yang baru.

Dengan hengkangnya klub-klub raksasa Eropa ke Liga Super, bisa dibayangkan seperti apa pamor Liga Champions, apalagi Liga Europa, nantinya?

Kebijakan inilah yang dinilai bakal mematikan nilai-nilai sepak bola. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin terjepit.

"(Mereka) Diracuni keserakahan dan tak punya solidaritas," kata Presiden LaLiga, Javier Tebas.

Jadi, apakah Europan Super League benar-benar bisa digelar?

Tidak semudah itu. Setidaknya, bukan untuk waktu dekat ini.

Florentino Perez dkk bakal menemui segudang hambatan buat merealisasikan cita-cita liga para juara.

Mereka bukan hanya melawan otoritas UEFA dan federasi negara bersangkutan, tetapi juga pemerintah.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, sudah mengeluarkan kecaman bahwa rencana pembentukan European Super League akan merusak sepak bola.

Pun Wakil Presiden Uni Eropa, Margaritis Schinas, yang menilai sepak bola bukan hanya untuk golongan klub kaya.

"Universalitas, ketercakupan, dan keberagaman adalah elemen kunci dari olahraga Eropa," ucapnya dalam sebuah twit.

Namun, para anggota ESL pastinya tak kalah gencar mengupayakan rencana agar bisa terwujud.

Seperti pernyataan mereka, Founding Clubs siap menggelar diskusi dengan UEFA atau FIFA untuk bekerja sama agar menemukan solusi terbaik untuk liga impian yang baru ini dan sepak bola secara keseluruhan. (*)

Artikel ini telah tayang di Bolasport.com berjudul Bom European Super League Meledak: Siapa Pesertanya, Apa Alasannya, Bagaimana Efeknya buat Sepak Bola?, https://www.bolasport.com/read/312657078/bom-european-super-league-meledak-siapa-pesertanya-apa-alasannya-bagaimana-efeknya-buat-sepak-bola?page=all,
 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved