Ancaman Tak Bisa Main di Liga Domestik Hantui Inter Milan, AC Milan, Arsenal, Man Utd hingga Madrid
Ancaman Tak Bisa Main di Liga Domestik Hantui Inter Milan, AC Milan, Arsenal, Man Utd hingga Real Madrid
Tiga klub teratas di setiap grup maju ke babak knock-out untuk membentuk fase perempat final.
Adapun dua tempat tersisa akan diperebutkan pemenang play-off antara tim peringkat 4 dan 5 di setiap grup.
Jadwal pertandingan bakal dimainkan pada tengah pekan yang otomatis bakal bertumpukan dengan agenda Liga Champions.
Dengan menggelar laga pada midweek, klub jadi bisa tetap berkomitmen di liga domestik masing-masing.
Kenapa European Super League dibentuk?
Cuan!
Sebenarnya, rencana pembentukan liga yang hanya diikuti tim-tim elite Eropa sudah tercium sejak era 1990-an.
Berbagai revolusi format kejuaraan antarklub yang dibentuk UEFA perlahan meredupkan proyek ambisius itu.
Namun, kehadiran pandemi COVID-19 membuat wacana pembentukan liga super semakin kencang digenjot.
Klub-klub membutuhkan model finansial yang diyakini cocok dan cepat buat memulihkan kondisi keuangan yang babak belur.
European Super League dipercaya dapat mendukung keberlanjutan status finansial klub dalam jangka pendek dan panjang.
Dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, bank investasi raksasa Amerika, JP Morgan, membantu mengucurkan sekitar 5 miliar dolar AS (Rp72,8 triliun) kepada para klub pendiri guna mendukung rencana investasi infrastruktur dan menutupi kerugian akibat pandemi.
Adapun angka dari potensi pendapatan sektor lain bisa menambahnya lebih gila lagi.
Kenapa UEFA dan FIFA menentang keras?
Tentu saja. Liga Super Eropa memungkinkan pendapatan klub dari kompetisi beredar di kantong pesertanya sendiri.