VIRAL Pria yang Pukul Perawat Ditetapkan Sebagai Tersangka, Begini Pengakuan Sang Istri

Sebuah video yang menunjukkan seorang pria melakukan penganiayaan kepada perawat viral di media sosial. Pria tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Kolase TribunPadang.com
VIRAL seorang pria menganiaya perawat di RS Siloam Palembang. 

TRIBUNPADANG.COM - Belakangan viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan seorang pria melakukan penganiayaan kepada perawat di RS Siloam Palembang.

Diketahui pria tersebut adalah orang tua dari pasien yang tengah dirawat.

Diduga, pelaku nekat menganiaya perawat karena tidak terima saat korban melepaskan infus di tangan anaknya.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Padang Kembali Meningkat, Dinkes Sebut Protokol Kesehatan Mulai Diabaikan

Dalam video yang beredar, kekerasan dilakukan oleh seorang pria berkaus merah.

Perawat tersebut tampak terjatuh dan dibantu dua temannya.

Dua teman itu berusaha membawa keluar perawat yang jatuh diduga karena dipukul sang pria.

Namun, pria berkaus merah itu tidak memperbolehkan perawat itu dibawa keluar dari kamar pasien. 

"Jangan keluar," teriak pria itu sambil menarik rambut sang perawat.

Aksi saling tarik pun terjadi.

Baca juga: Satu Penumpang Mitsubishi L300 Nahas yang Tabrak Truk di Jalan By Pass Kuranji Padang Tewas

Beruntung ada seorang pria yang mengaku sebagai polisi melerai insiden tersebut. 

Sang perawat akhirnya bisa keluar dari kamar pasien.

Perawat berinisial CRS kemudian melaporkan aksi tersebut ke Polrestabes Palembang.

Buntut dari penganiayaan tersebut, pelaku berinisial JT (38) akhirnya ditetapkan tersangka.

JT pun meminta maaf atas perlakuan kasar yang dilakukannya kepada korban, yakni CRS, hanya karena emosi sesaat.

Tak hanya JT, sang istri, Melisa juga turut mengucapkan permintaan maaf atas ulah JT yang memancing kecaman publik.

"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas," kata Melisa, Istri dari JT ketika ditemui awak media, Sabtu (17/4/2021) siang.

Baca juga: Mitsubishi L300 Ringsek, Coba Hindari Sepeda Motor Justru Hantam Truk, Warga: Penumpang Luka Berat

Kendati demikian, Melisa juga berniat ingin mengkonfirmasi terhadap informasi yang beredar.

Menurutnya, ada beberapa informasi yang kurang seimbang dan hanya memojokkan pihaknya.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Melisa menilai, kejadian penganiayaan itu terjadi karena ketidakprofesionalan seorang perawat dalam melayani pasien.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidakprofesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien."

"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita.

Sebelum video penganiayaan viral, Melisa menyebut, sejak awal anaknya sudah mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan hati saat dirawat di RS tersebut.

Ia pun menyebut perlakuan sang perawat yang ketus membuat perasaannya tidak nyaman.

Baca juga: Warung Nasi di Bypass Padang Tetap Buka Siang Hari pada Bulan Puasa, Pembeli Sopir Bus Luar Kota

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'."

"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," ungkapnya.

Bahkan sebelum kejadian viral, Melisa sempat memfoto perawat tersebut karena perasaan yang tidak enak.

Kemudian, saat anak Melisa selesai dirawat dan akan pulang ke rumah, ia menganggap perawat yang bertugas melepas infus anaknya tidak dilakukan secara profesional.

"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur."

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Masih kata Melisa, darah yang keluar dari tubuh anaknya sangat banyak.

Melisa, istri JT tersangka penganiaya RS Siloam Sriwijaya saat ditemui awak media di toko sparepart milknya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sabtu (17/4/2021).
Melisa, istri JT tersangka penganiaya RS Siloam Sriwijaya saat ditemui awak media di toko sparepart milknya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sabtu (17/4/2021). (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI)

Untuk itu, ia menilai perbuatan sang perawat sudah fatal dan tidak wajar.

"Sebagai orang tua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf."

"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," ungkapnya.

Lebih lanjut, melihat darah yang keluar dari tubuh anaknya tak kunjung berhenti dan penanganan dari perawat tersebut pun kurang, Melisa langsung mengadu ke kepala perawat.

Baca juga: Laga Inter Milan dan AC Milan Sama-sama Diwarnai Gol Bunuh Diri, Bedanya Rossoneri Jadi Menang

"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut dikasih plester."

"Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ngga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," bebernya.

Melisa juga meminta kepada pihak Rumah Sakit tempat anaknya dirawat untuk mempertimbangkan posisi dirinya dan meminta supaya perawat itu diberi teguran.

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus."

"Pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan."

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun. Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Melisa, Istri Pelaku Penganiaya Perawat, Merasa Dipojokkan karena Informasi Tak Berimbang

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved