Datangkan Georadar, Peneliti akan Rekam Bawah Tanah Makam Menggelembung di Padang Pariaman

Untuk menyimpulkan penyebab meningginya tanah makam hingga 1,5 meter di Padang Pariaman, peneliti akan mendatangkan georadar.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TribunPadang.com/RahmatPanji
Makam menggelembung di pandam pakuburan di Korong Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai dipagar, Sabtu (27/3/2021). 

Ade Edward menegaskan, pihaknya belum memastikan atas nama siapa makam tersebut. Sudah ditanya ke kaum, silsilahnya mereka juga tidak tahu.

"Secara umum, kita belum bisa menyimpulkan. Ada beberapa kemungkinan, ada sesuatu yang mendorong dari bawah, apapun bentuknya, perlu dilakukan rekaman bawah permukaan," ungkapnya.

Baca juga: Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Ramai Dikunjungi

Dijelaskannya, rekaman bawah tanah dilakukan agar bisa tahu ada apa di bawah tanah makam tersebut.

Peralatannya dibantu dari BPBD dan ahli geologi dari Kementerian ESDM, teknologinya georadar.

"Itu bisa merekam sehingga nampak lapisan tanah di bawahnya sehingga punya data pasti untuk mengambil kesimpulan," terang Ade Edward.

Menurut Ade Edward, penelitian itu tidak membutuhkan waktu yang lama karena lokasinya tidak besar dan relatif terbuka.

Alat tersebut akan didorong dan dijalankan di atas tanah makam.

Meski alatnya kecil berukuran 40X40 sentimenter, peneliti tetap hati-hati.

Baca juga: UPDATE Makam Meninggi di Padang Pariaman, Wali Korong: Pandam Pekuburan Sudah Puluhan Tahun

"Persoalannya melintasi makam itu dianggap tabu sehingga kita sangat hati-hati menyampaikan kepada masyarakat setempat terutama kepada kaum suku Panyalai."

"Alhamdulilah, komunikasi kita lancar dan secara prinsip oke. Nanti akan kita tempuh mekanisme resmi dan berjenjang," tutur Ade Edward.

Dalam hal pengurusan izin, kata Ade Edward, sedang dalam proses. Georadar pun dikirim dari Jakarta. Ditargetkan beberapa minggu ke depan bisa selesai.

Sementara itu, perkembangan tanah makam itu akan terus dimantau.

Jika aktivitasnya cepat membesar, menyusut, atau turun tiba-tiba, itu berpotensi ancaman bencana.

Oleh karena itu, perlu berkoordinasi dengan BPBD setempat.

Baca juga: Viral 3 Makam di Padangpariaman Tiba-tiba Meninggi hingga 1,5 Meter, Tak Ada yang Tahu Kuburan Siapa

"Ancaman bencana, termasuk bisa berupa semburuan lumpur, pasir, dan ada tekanan dari bawah ke atas dan bisa merusak lingkungan setempat."

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved