Berita Sijunjung Hari Ini
Jembatan Putus di Durian Gadang Sijunjung, Anak-anak Harus Berjuang ke Sekolah Seberangi Sungai
Jembatan penghubung putus akibat debit air sungai yang meningkat di Nagari Durian Gadang, Kabupaten Sijunjung, K
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Jembatan penghubung putus akibat debit air sungai yang meningkat di Nagari Durian Gadang, Kabupaten Sijunjung, bertetangga dengan Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Lantaran jembatan putus itu telah mengakibatkan akses jalan terganggu dan wilayah terisolir. Bahkan, anak murid ke sekolah harus menyeberang sungai karena kondisi jembatan darurat belumlah memadai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung Henry Chaniago mengatakan jembatan tersebut terbuat dari kayu.
Namun, hanyut terseret air sungai karena hujan yang turun sejak sore hingga malam pada Minggu (28/3/2021).
"Kami mendapatkan laporan pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB adanya jembatan terputus, akibatnya ada satu Jorong terisolir," kata Henry Chaniago, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Jembatan Putus, Ratusan Warga di Limapuluh Kota Terisolir, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat
Baca juga: Lewati Lembah, Jembatan & Jalan Rusak, Mulyadi Sapa Masyarakat Terisolir di Pelosok Pesisir Selatan

Baca juga: Semua Korban Terseret Air Bah di Air Terjun Lubuk Hitam Telah Ditemukan Kondisi Meninggal Dunia
Baca juga: Pencarian Bocah Hanyut di Dharmasraya Dihentikan untuk Sementara, Tim SAR Lanjutkan Sabtu Besok
Ia menyebutkan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian tersebut bersama Wakil Bupati Sijunnjung, Dinas Pu, dan pihaj terkait lainnya.
"Salah satu jorong aksesnya terputus, dan untuk pergi ke jorong tersebut tidak ada jalan lain," katanya.
Kata dia, saat pagi hari murid sekolah harus menyeberangi sungai agar dapat sampai ke sekolah.
"Makanya tadi untuk sementara dilakukan goro (gotong royong-red) bersama untuk pembuatan jembatan darurat dari batang pohon. Sebelumnya juga jembatan kayu, tapi lebih tertata," katanya.
Kata dia, pihak terkait akan merencanakan penanganan lebih lanjut agar akses masyarakat kembali lancar.
"Jembatan tersebut diperkirakan memiliki panjang 9 meter. Sekarang masyarakat bisa lewat, tapi kendaraan belum bisa," ujarnya.
Ia menjelaskan, jembatan yang baru dibangun adalah jembatan darurat yang belum terjamin aman.
Sejauh ini kondisinya baru sebatas dapat dilewati oleh orang saja, serta kendaraan belum bisa melewatinya.(*)