Makam Menggelembung di Padang Pariaman
Soal Makam Menggelembung di Padang Pariaman, Ahli Geologi Sebut Merupakan Fenomena Alam Biasa
Ahli geologi Sumatera Barat (Sumbar), Ade Edward mengemukakan bahwa makam yang mendadak viral belakangan ini di nagari Sungai Asam, Kabupaten Padang P
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
Warga Berdatangan ke Lokasi
Dilansir TribunPadang.com, puluhan warga terus berdatangan untuk melihat dari dekat kuburan menggelembung di Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Pantauan TribunPadang.com, Sabtu (27/32021) pengunjung pada pagi-sore hari selalu bertambah, hanya pada tengah hari pengunjung berkurang.
Pengunjung akan melihat ada 3 pasang batu nisan, di atasnya terdapat kain putih yang di ikat pada kayu.
Tampak juga beberapa Bunga Mawar dan 3-4 lembar, uang kertas nominal Rp 5.000 ribu berada di atas tanah kuburan atau pusara yang meninggi tersebut.
Bagi yang ingin menyaksikan ke lokasi, kiranya tak sulit untuk menuju ke tempat yang berada di wilayah Korong Sungai Asam.
Bagi, para pengunjung akan diantar sampai pelang masuk wilayah korong tersebut, serta tinggal lurus sekitar 7-10 menit sebelum menemukan simpang empat, pengunjung tetap lurus ke arah pelang SMPN 2 Kecamatan 2 kali 11 Kayu Tanam.
Lagi pula, tak perlu khawatir tersesat sebab sekitar 50 meter dari pelang, akan ada banyak mata warga yang menanti dan mengarahkan pengunjung.
Baca juga: Viral 3 Makam di Padangpariaman Tiba-tiba Meninggi hingga 1,5 Meter, Tak Ada yang Tahu Kuburan Siapa
Baca juga: Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Ramai Dikunjungi

Jalan masuk ke makam juga terlihat penuh kendaraan bermotor, luas pemakaman kurang lebih 100 meter persegi, makam menggelembung sudah terlihat dari jauh karena banyak pengunjung mengelilingi makam.
Makam yang meninggi itu di kelilingi oleh pohon bambu, persis sebelum batas pagar kayu, rumput di sepanjang jalan sebelum menuju makam sudah tidak terlihat.
Wali Korong Sungai Asam Anuar (43) saat ditemui TribunPadang.com, Sabtu kemarin mengatakan, pagar kayu telah ada semenjak Jumat (26/3/2021) lalu.
“Pagar kayu dipasang oleh warga agar tidak ada masyarakat yang merusak kuburan tersebut,” kata Anuar.
Pengunjung akan melihat ada 3 pasang batu nisan, di atasnya terdapat kain putih yang di ikat pada kayu.
Tampak juga beberapa Bunga Mawar dan 3-4 lembar, uang nominal Rp 5.000 ribu berada di atas tanah kuburan atau pusara yang meninggi tersebut.
Datuak kaum Suku Panyalai, Ali Bujang Datuak Rangkayo Gadang Suku Panyalai (50) menurutnya, barang di atas kuburan itu berasal dari pihak yang merasa keluarga atau murid pemilik makam.