Makam Menggelembung
Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Ramai Dikunjungi
Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Kami Ramai Dikunjungi
Datuak Suku Panyalai Ali Bujang (50) kepada TribunPadang.com mengatakan bahwa warga setempat tidak masalah dengan banyaknya warga daerah lain berdatangan ke makam yang meninggi tersebut.
Namun, demi menjaga kenyamanan warga dan kebersihan kuburan, pemerintah nagari bersama kaum Suku Panyalai menggelar pertemuan, Jumat (26/3/2021).
"Kemarin kami sudah melakukan pertemuan dan menghasilkan beberapa keputusan," tambahnya.
Di antaranya, warga dilarang memungut biaya maupun infak dari pengunjung.
Agar makam tidak rusak pengunjung diharapkan saling menjaga kebersihan dan keamanan makam.
"Kemarin setelah pertemuan kami melakukan pemagaran makam dengan kayu, agar makam tidak rusak," kata Ali.
Pertemuan yang dihadiri pemerintah nagari, Kerapatan Adat Nagari (KAN), tuanku mudo (muda) bersama datuak, pangeran dan urang tuo (tua) serta mamak Suku Panyalai ini juga menyepakati mencari silsilah pemilik makam.
Penelusuran silsilah ini untuk meluruskan asumsi yang beredar di tengah masyarakat.
"Sampai saat ini banyak berita beredar di sosial media terkait pemilik makam, asumsi inilah yang hendak kami luruskan," kata Ali Bujang yang berprofesi sebagai Babinsa itu.
"Keputusan tadilah yang sama-sama akan kami kawal sampai silsilah makam ini diketahui," ujarnya.
Pertama Diketahui 5 Bulan Lalu
Viral media sosial makam menggelembung di pandam pakuburan di Korong Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Sebelum viral di media sosial, makam menggelembung ternyata sudah diketahui lebih dulu oleh kaum Suku Panyalai.
Makam meninggi ini sudah diketahui sejak lima bulan lalu.
Namun ketinggiannya belum seperti saat ini.
Baca juga: Viral 3 Makam di Padangpariaman Tiba-tiba Meninggi hingga 1,5 Meter, Tak Ada yang Tahu Kuburan Siapa
Baca juga: UPDATE Makam Meninggi di Padang Pariaman, Wali Korong: Pandam Pekuburan Sudah Puluhan Tahun
Datuak Suku Panyalai, Ali Bujang Rangkayo Gadang (50), sewaktu diwawancarai TribunPadang.com Sabtu (27/3/2021), mengatakan, awal kuburan sudah meninggi diketahui saat membersihkan makam tersebut bersama-sama.