BPBD Sumbar Ingatkan Potensi Gempa 8,9 SR dan Tsunami di Padang hingga Mentawai

BPBD Sumbar mengingatkan warga potensi terjadinya gempa berskala besar yang diiringi gelombang tsunami di Kota Padang dan Kepulauan Mentawai.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Pinterest
Ilustrasi tsunami 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan kembali akan potensi terjadinya gempa berskala besar yang diiringi gelombang tsunami di Kota Padang dan Kepulauan Mentawai.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan, potensi gempa besar tersebut bermagnitudo 8,9 di zona Megathrust Mentawai.

Selain Kota Padang dan Mentawai, kata Rumainur, lima daerah lainnya juga berpotensi terdampak gempa dan tsunami bila gempa besar itu terjadi.

Baca juga: Update Gempa Bumi Tektonik 5,8 Magnitudo di Kepulauan Mentawai, Ini Penjelasan BMKG

Di antaranya Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam, Kota Pariaman, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Dijelaskannya, prediksi sejumlah ahli soal potensi gempa bermagnitudo 8,9 di Sumbar bukan berita baru dan sudah lama diperkirakan.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan dan mengimbau masyarakat yang tinggal di Sumbar agar selalu waspada dan bersiap jika sewaktu-waktu gempa tersebut terjadi.

Baca juga: Rapat Paripurna Bahas RPJPD Sumbar Diwarnai Gempa Bumi, Peserta Rapat Kaget Lalu Berdiri

"Potensi besar itu 8,9 SR. Itu resmi, nyata ancamannya, tapi kita tidak tahu kapan akan terjadi. Meski begitu, untuk saat ini kondisi cukup aman," kata Rumainur, Jumat (26/3/2021).

Belakangan ini, lanjutnya, gempa yang terjadi agak berkurang, kekuatannya hanya berkisar di bawah 4 SR.

Menurut Rumainur, itu gempa biasa dan setiap hari terjadi.

Jika frekuensinya sampai 5 SR, kata dia, tentu perlu diberi perhatian khusus untuk daerah-daerah tertentu.

Baca juga: UPZ Baznas Semen Padang Kirim Beras 3,5 Ton, Bantuan untuk Korban Gempa Sulawesi Barat

"Kita berharap janganlah sampai terjadi. Dia bisa terjadi gempa kecil-kecilan dulu di pusat gempa itu, hal itu diharapkan mengurangi potensi gempa besar yang ada," tutur Rumainur.

Rumainur menyatakan, kalau terjadi gempa, masyarakat diimbau untuk evakuasi, bisa evakuasi horizontal dan vertikal.

Evakuasi vertikal yakni dengan mencari gedung-gedung tinggi yang bisa digunakan sebagai shelter.

"Shelter sudah ada, gedung pemerintah dan swasta banyak yang bisa dijadikan shelter. Beberapa kali gempa, biasanya gedung-gedung tersebut biasanya tidak rusak," ungkap Rumainur.

Baca juga: BREAKING NEWS Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang Mentawai, Getaran Terasa hingga Padang

Selain itu, sebut Rumainur, juga ada shelter yang sudah dibangun memang diperuntukkan untuk shelter seperti shelter yang berada di Jalan Sumatera dan Tabing Kota Padang.

Dijelaskan Rumainur, total potensi shelter ada 72 unit. Di kota Padang ada 70 dan masih dalam kondisi bagus. Rata-rata gedung pemerintah dan swasta.

Sementara untuk sirine tsunami tersebar 36 di titik di Kota Padang yang terus dilakukan uji coba setiap 26 Maret 2021.

Terkait mitigasi, Rumainur mengatakan pihaknya selalu mengingatkan semua warga secara terus-menerus.

"Jangan pernah lengah dengan ancaman yang ada. Tidak usah menunggu, kalau harus segera bergerak evakuasi, lakukan. Semua masyarakat sudah dilatih, sosialiasi tidak boleh putus," imbau Rumainur. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved