Berita Padang Hari Ini
Remaja di Padang yang Luka-luka hingga Jari Putus, Polisi Selidiki dan Sebut Bukan Korban Begal
Pihak kepolisian menyelidiki kasus seorang pemuda yang diduga mengalami tindak penganiayaan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTD).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pihak kepolisian menyelidiki kasus seorang pemuda yang diduga mengalami tindak penganiayaan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTD).
Menurut pihak kepolisian, bahwa pemuda yang diidentifikasi bernama Rehan Kurnia (17) tersebut bukanlah korban aksi begal dari sekelompok OTD tersebut.
Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman mengemukakan bahwa barang berharga seperti; motor dan HP milik korban Rehan Kurnia tidak ada yang dirampas para pelaku.
"Begal itu sama dengan rampok, itu anak-anak tawuran. Saat ini sedang proses, sedang lidik," kata AKP Sutrisman.
Sebelumnya, korban bernama Rehan Kurnia (17) yang tinggal di Rt 01/Rw 01, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) diduga mengalami penganiayaan sekelompok OTD.
Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak dikenal tersebut terjadi pada Minggu tanggal 7 Februari 2021 yang lalu.
Pihak kepolisian menuturkan bahwa kronologi dugaan penganiayaan terhadap Rehan Kurnia.
Diulasnya, semula korban bersama temannya dengan menggunakan satu sepeda motor di kawasan By Pass Kuranji, Kota Padang.
"Itu bukan begal itu, tapi itu kelompok anak tawuran. Kalau begal diambil kendaraan sepeda motornya," kata AKP Sutrisman, Kamis (11/3/2021).
AKP Sutrisman menjelaskan, pelaku begal merupakan tindak pidana pencurian dengan kekerasan.
"Kalau begal tentu diambilnya barang berharha korban, dari sepeda motor dan HP," kata AKP Sutrisman.
Baca juga: Diduga Jadi Korban Begal, Remaja di Padang Ini Butuh Biaya Rumah Sakit Puluhan Juta Rupiah
Alami Luka Serius
Kata dia, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka cukup serius diduga karena senjata tajam.
"Anak tawuran yang sedang lewat mungkin, dilihatnya ada orang lewat seumuran mereka dianggap lawannya mungkin," katanya.
Ia memastikan tidak ada unsur pencurian dengan kekerasan, tapi hanya korban penganiayaan dari anak balap liar dan tawuran.
"Korban sempat dirawat di rumah sakit Dr M Djamil. Kamera CCTV juga tidak di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Ia menjelaskan, saat kejadian tidak ada saksi mata, hanya ada teman korban dan satu orang.
"Kondisinya sedang sepi, dan temannya kabur pula saat kejadian. Harusnya di kawasan By Pass itu harus terang lampu jalannya," ujarnya.
Sebelumnya, Rehan Kurnia mengatakan saat kejadian dirinya bersama temannya nernama Diego menggunakan sepeda motor.
Saat itu, Rehan yang membawa sepeda motor, dan Diego duduk boncengan di belakang.
"Saat kejadian, saya pulang dari pesta pernikahan di rumah teman. Rencananya akan membeli nasi goreng," kata Rehan Kurnia, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Polsek Amankan 13 Remaja Diduga Bakal Tawuran, Polisi Datangkan Ustaz untuk Bertausiyah
Baca juga: Dua Lelaki di Padang Diamankan Saat Aksi Tawuran, Polisi Dilempari dan Dihujat Kata-kata Kotor
Diduga Geng Motor
Kata dia, saat sampai di dekat bundaran di Jalan By Pass Kuranji terdapat sekitar 20 orang menggunakan sepeda motor.
Ia menjelaskan, sekelompok diduga geng motor tersebut mengejar dirinya dan temannya.
Dijelakannya, kendaraannya tidak dalam kondisi baik sehingga tidak dapat melarilan diri dari sekolompok orang tidak dikenal tersebut.
"Saat itu saya membawa sepeda motor bebek yang rem depannya tidak berfungsi dan rem belakang juga seadanya," ujarnya.
Dijelaskannya, temannya melompat dari atas sepeda motor untuk minta tolong kepada warga.
Pelaku, kata dia, mendapati dirinya dan membacok menggunakan pedang panjang sehingga mengalami luka cukup serius.
"Kondisi saya masih sadar saat itu. Ada luka di sekujur tubuh, telinga luka robek, pinggang, bahu kiri, dan 2 jari saya putus," ujarnya.
Ia mengaku sudah menjalani operasi sebanyak 2 kali, terkait biaya juga mengalami kendala akibat tidak punya biaya.
Saat ini Rehan mengaku masih duduk di kelas 1 SMK di SMK 1 Padan jurusan Kelistrikan.
"Saat ini masih tetap sekolah, tapi daring. Jadi hanya di rumah saja," katanya.
Mimi Oktavia (22) yang merupakan kakak perempuan dari Rehan Kurnia (17) mengaku kesulitan akaj biaya rumah sakit adiknya.
"Kendala sekarang adalah biaya rumah sakit adik saya. Karena, kemarin ini dirawat selama 2 minggu di rumah sakit," katanya.
Disebutkannya, rehan menjalani operasi sebanyak 2 kali dan perawatan di rumah sakit.
Ia menyebutkan, luka yang dialami adiknya adalah tulang lengan lepas, telinga luka robek, kepala luka robek, dan jarinya putus.
"Terkait BPJS, Rehan tidak termasuk golongannya. Karena Rehan korban penganiayaan, jadi korban penganiayaan tidak masuk," katanya.
Disebutkannya, Rehan menjalani operasi umum dengan biaya sendiri dan saat ini pihaknya meninggalkan jaminan di rumah sakit.
"Total biaya ada 51 juta. Jaminam yang kami tinggalkan adalah BPKB sepeda motor, KTP asli orang tua, uang tunai 10 juta dari Baznas, dan uang tunai 200 ribu," katanya.
Dijelaskannya, uang tersebut diminta untuk dilunasi pada tanggal 24 Mei 2021 yang akan datang.
"Kalau tidak diluansi akan ada panggilan dari rumah sakit. Saat ini pihak keluarga berharap dapat melunasi utang Rehan di rumah sakit," katanya.(*)