Uang Kakek Tuna Rungu di Payakumbuh Mencapai Rp 177 Juta, Disisihkan untuk Kurban Idul Adha

Uang seorang Biyok, kakek tuna rungu di Payakumbuh, selesai dihitung. 9 karung uang yang ditemukan di rumah kakek Biyok, totalnya mencapai Rp 177 juta

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Istimewa
Sosok Biyok, kakek tuna rungu di Payakumbuh, yang punya uang berkarung-karung. 

Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang berhasil dihitung sudah mencapai Rp 80 juta.

Uang ini disimpan di Bank Nagari, dan masih ada beberapa karung lagi uang yang belum dihitung.

"Kita hitung lebih Rp 80 juta, belum yang uang di bank yang belum dihitung, nanti dikeluarin semua baru dihitung berapa totalnya," ungkapnya.

Menurutnya, uang yang dikumpulkan Biyok ini bukanlah hasil mengemis, melainkan dari pemberian orang lain.

Kakek tuna rungu ini dikenal suka menolong pesta pernikahan.

Baca juga: DPRD Sumbar Gelar Paripurna Usulan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wagub Sumbar

Tanpa diundang, Biyok akan datang membantu pesta dan menerima upah dari hasil kerjanya itu.

"Bantu cuci piring, bantu pesta perkawinanan orang, dia datang tanpa dibantu. Orang ngasih dia uang, itulah yang disimpannya," kata Lurah.

Sang kakek ini hidup sebatang kara, tidak punya istri, keluarganya hanya berasal dari satu nenek.

"Kondisinya sehat. Saat kita bantu bersihkan rumahnya, dia senang, ada yang peduli," tambahnya.

Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang dikumpulkan nantinya akan dimasukan ke bank untuk disimpan atas nama sang kakek. (*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved