Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Dilengkapi Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Setelah bulan Rajab berakhir, akan datang bulan Syaban 1442 Hijriyah, tepatnya tanggal 15 Maret 2021. Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah Sunnah
TRIBUNPADANG.COM - Setelah bulan Rajab berakhir, akan datang bulan Syaban 1442 Hijriyah, tepatnya tanggal 15 Maret 2021.
Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah Sunnah Rasul yaitu Puasa Senin Kamis terakhir di Bulan Rajab, berikut bacaan niat tulisan Arab dan artinya.
Namun sebelum melaksanakan Puasa Senin Kamis, pastikan anda tidak punya utang Puasa Ramadhan.
Jika masih punya utang puasa Ramadhan, maka wajib hukumnya melaksanakan Puasa Qadha (pengganti) terlebih dahulu.
Bagaimana jika melaksanakan Puasa Qadha di hari Puasa Sunnah, misalnya di Hari Senin dan Kamis? Berikut penjelasan Buya Yahya di akhir artikel ini.
Baca juga: Puasa Nisfu Syaban 2021 Jatuh pada Tanggal 28 Maret, Simak Bacaan Niat dan Doa yang Dianjurkan
Baca juga: Inspirasi Resep dan Cara Membuat Berbuka Puasa Bersama Keluarga, Ada Ayam Gulung Cheezy Mayo
Baca juga: Berikut Ini Enam Manfaat Kurma Bagi Kesehatan saat Sahur Ataupun Berbuka Puasa
Jadwal puasa sunnah Maret 2021 selengkapya:

Jadwal Puasa Senin Kamis
- Senin, 1 Maret 2021/17 Rajab 1442 H
- Kamis, 4 Maret 2021/20 Rajab 1442 H
- Senin, 8 Maret 2021/24 Rajab 1442 H
- Kamis, 11 Maret 2021/27 Rajab 1442 H
- Senin, 15 Maret 2021/1 Sya'ban 1442 H
- Kamis, 18 Maret 2021/4 Sya'ban 1442 H
- Senin, 22 Maret 2021/8 Sya'ban 1442 H
- Kamis, 25 Maret 2021/11 Sya'ban 1442 H
- Senin, 29 Maret 2021/15 Sya'ban 1442 H
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh
- Puasa Ayyamul Bidh hari pertama Sabtu, 27 Maret 2021/13 Sya'ban 1442 H
- Puasa Ayyamul Bidh hari kedua Minggu, 28 Maret 2021/14 Sya'ban 1442 H
-Puasa Ayyamul Bidh hari ke tiga 29 Maret 2021/15 Sya'ban 1442 H
Niat Puasa Senin Kamis
- Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
- Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Keutamaan Puasa Senin Kamis
1. Hari Lahir Nabi
Abu Qatadah ra menceritakan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Jawab Beliau:
"Hari itu saya dilahirkan, hari itu saya diutus, dan di hari itu Al Quran diturunkan kepadaku." (HR Muslim).
2. Mencontoh Nabi
Salah satu keutamaan puasa adalah, mencontoh Nabi Muahmmad, Rasulullah selalu melaksanakan puasa hari Senin dan Kamis, karena di hari itu catatan amal diperlihatkan di Hadapan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” HR Turmudzi dan selainnya.
3. Dibukanya Pintu Surga
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatkah kedua orang ini hingga keduanya berdamai." (HR Al Khatib, Muslim, ABu Daud, Nasa'i, At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban).
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.
Melansir Tribunnews.com, dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.
Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.
Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.
Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Melakukan puasa putih sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.
Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Nah, bagi kamu yang sudah melaksanakan puasa sunnah 10 hari pertama di bulan Rajab, kamu bisa menyambungnya dengan Puasa Ayyamul Bidh ini.
Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).