Serahkan SK CPNS 2019, Gubernur Irwan Prayitno Sebut Jadi ASN Itu Pilihan: Harus Banyak Bersyukur

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebanyak 75 peserta perwakilan dari 575 CPNS 2019 Pemprov Sumbar telah menerima SK.

SK diserahkan langsung Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Auditorium Gubernuran, Rabu (20/1/2021).

Gubernur Irwan Prayitno mengatakan menjadi ASN itu sebuah pilihan.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Raya Padang Hari Ini, Cabai Merah Turun, Rp 40 Ribu Per Kilogram

Baca juga: Serahkan 355 SK CPNS, Wako Padang Mahyeldi: Jadilah Pelayan Rakyat yang Profesional

Jika pilihan tersebut akhirnya terkabul, tentu yang harus dilakukan yaitu dengan bersyukur.

"Harus banyak bersyukur, dengan bersyukur akan mendapat nikmat. Banyak yang enggak diterima, dari 25 ribu-an yang mendaftar, yang diterima cuma 500-an," kata Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno menyebutkan, kadang-kadang kinerja ASN tidak tercapai itu karena kurang bersyukur. 

Hal itu dibuktikan dengan sering datang terlambat dan pulang cepat.

"Itu tanda enggak bersyukur, kalau bersyukur itu uang yang diterima, maka dibalas dengan kerja yang benar. Uang yang diterima dicukupkan karena bersyukur bertambah nikmat," imbuh Irwan Prayitno.

Dia menambahkan, lamanya masa percobaan CPNS adalah sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. 

Sampai satu tahun ke depan, kata Irwan Prayitno harus bersabar juga untuk bisa menunggu dan terus bekerja dengan baik.

Sebab, semua bisa saja berubah, CPNS pun bisa batal kalau ada masalah. 

"Tidak ada jaminan 100 persen menunggu setahun bakal pasti jadi PNS."

"Beberapa praktik, ada saja kemudian yang tidak bisa jadi PNS, sebab yang bersangkutan tidak disiplin ada masalah dan sebagainya, apalagi yang melanggar aturan," jelas Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno berpesan ikutilah aturan yang ada.

Dia juga menekankan, agas CPNS mengubah mind set dan culture set terkait dengan pelayanan.

"Perlu saya tekankan ASN adalah pelayan masyarakat. Jangan ngebos, jangan kita anggap masyarakat yang datang itu bawahan."

"Jangan sombong, jangan acuh tak acuh, kita digaji untuk melayani masyarakat. Itu lah tempat pengabdian kita," terang Irwan Prayitno. (*)