Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air yang Jatuh Diproduksi Boeing 1994, Dirut: Keadaan Laik Terbang
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air yang dikabarkan jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta itu diproduksi Boeing Tahun 1994 silam.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Adita dalam program Breaking News tvOne, Sabtu (9/1/2021).
"Dipastikan lost contact," katanya.
Adita melanjutkan, berdasarkan informasi yang diterima pesawat tersebut kehilangan kontak di atas Kepulauan Seribu.
Sedangkan untuk informasi lain soal jumlah penumpang hingga keberadaan pesawat, sekarang ini Kemenhub masih melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Termasuk dengan Badan SAR Nasional dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
"Kita akan memastikan semua informasi bersama Basarnas dan KNKT," tandasnya.
Baca juga: Ketua Gebu Minang Sumbar Boy Lestari Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Baca juga: Warga Lubuk Begalung Padang Temukan Ular Piton dengan Perut Buncit, Kepala Diikat Agar Tak Kabur
Dikabarkan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182, rute Jakarta - Pontianak dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Kabar hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diketahui melalui akun twitter @Flightradar24.
Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.
Namun, data Flightradar24 menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pesawat tampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba ketinggian dan kecepatan pesawat turun drastis.
Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Kemenhub soal Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak yang Hilang Kontak dan Tribunjakarta.com berjudul Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Ternyata Sudah Berumur 26 Tahun
-