Hari Pertama Masuk Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19, Orangtua Siswa Ngaku Susah Antar Jemput Anak
Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah untuk siswa tingkat TK/Paud, SD hingga SMP di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (4/1/2021).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah untuk siswa tingkat TK/Paud, SD hingga SMP di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (4/1/2021).
Pantauan TribunPadang.com, seluruh orang tua yang hari ini anak-anaknya mulai masuk sekolah mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama.
Salah satunya Jonedy (47), ayah dari siswa kelas VI SD Negeri 22 Andalas, Padang.
Baca juga: Begini Susana Sekolah Tatap Muka Hari Pertama di SD 44 Sungai Lareh, Kota Padang
Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka Jadi Angin Segar, Ini Kata Dewan Pendidikan Sumbar dan Pakar Epidemiologi
Baca juga: Apa Kewajibanmu sebagai Seorang Siswa, Baik di Lingkungan Sekolah Maupun di Lingkungan Rumahmu?
Ia mengungkap alasan mengizinkan anaknya sekolah di masa Pandemi Covid-19.
"Saya setuju anak sekolah. Kalau di rumah, tambah biaya lagi nanti, beli paket itu mahal. Ekonomi kita rendah, susah juga," kata Jonedy kepada TribunPadang.com, Senin pagi.
Jonedy memang khawatir anaknya sekolah tatap muka kembali.
Tapi mau tidak mau ia harus mengikuti itu karena sulitnya ekonomi di masa pandemi.
Dia percaya kegiatan di sekolah dapat berjalan aman dan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
Baca juga: Bagaimana Caramu Menunjukkan Kepedulian terhadap Lingkungan Sekolah?
Baca juga: Ketahui Persyaratan Sekolah SNMPTN 2021 Melalui Akses www.ltmpt.ac.id
Baca juga: Apa Persamaan dan Perbedaan Formulir Ujian Sekolah dengan Formulir yang Kamu Pelajari Sebelumnya?
"Ada juga khawatir, tapi kita ikuti saja aturannya, pakai masker, tanpa uang jajan, dan bawa bekal dari rumah," tutur Jonedy.
Jonedy tak menampik ada kesulitan yang ia alami dalam hal sekolah tatap muka anaknya.
"Harus mengantar anak ke sekolah dan dijemput lagi. Inilah, itulah, biasanya dia diantar dan nanti pulang sendirian," sebutnya.
Namun demikian, ia akan tetap menjemput anaknya ke sekolah dan menunggu di luar gerbang.
Ditanya apakah menggangu pekerjaan, ia membenarkan.
"Sehari-hari saya bawa mobil pick up. Tentu ganggu pekerjaan. Tapi demi anak, nanti akan dijemput," ucap Jonedy. (*)