Pilkada Sumbar 2020
Duduak Bajamba dengan Paslon Gubernur Sumbar, Ketua LKAAM: Jangan Sampai Ada yang OTT
LKAAM Sumatera Barat 'duduak bajamba' bersama para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat 'duduak bajamba' bersama para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (25/11/2020) di Kantor LKAAM Sumbar.
Pantauan TribunPadang.com, calon gubernur Sumbar yang hadir tampak cagub paslon nomor satu Mulyadi, cagub paslon nomor tiga Fahrizal dan cawagub nomor empat Audy Joinaldy, sementara palson cagub nomor urut dua diwakilikan.
Para paslon Gubernur Sumbar disambut dengan pepatah-petitih adat Minangkabau, kemudian dilanjutkan dengan makan bajamba.
Baca juga: Mulyadi pada Debat Pertama: Gubernur Itu Jabatan Politik, Meyakinkan Pemerintah Pusat Bukan Pasrah
Ketua LKAAM Sumbar, M Sayuti Dt Rajo Panghulu mengatakan, LKAAM Sumbar, maupun 18 LKAAM kabupaten/kota organisasi independen, tidak memihak salah satu paslon Gubernur Sumbar.
Untuk itu, LKAAM Sumbar silaturahmi dengan paslon, termasuk mendengarkan visi misi paslon tentang pembangunan Adat Bersandi Syarak Syarak Bersandi Khitabullah (ABS SBK).
Menurutnya, LKAAM Sumbar tetap memperjuangan Daerah Istimewah Mingkabau lima tahun ke depan.
"Ada 65 ribu ninik mamak dengan ribuan keponakan yang ada di Sumbar, ke mana akan diberikan suara, maka kita mendengarkan visi misi pembangunan ABS SBK," kata M Sayuti Dt Rajo Panghulu.
Baca juga: KPU Sumbar Sosialisasi Pilkada 2020, Ajak Komunitas Literasi dan Seni di Lima Puluh Kota
Menurutnya, LKAAM Sumbar juga fokus pemberdayan lembaga adat, pengembangan ninik mamak.
Siapapun paslon Gubernur Sumbar yang terpilih, maka akan menjadi mitra LKAAM mewujudkan tujuan bersama.
"Jika tidak terpilih, tidak ada yang dendam, mari bersatu lagi, untuk pembangunan bersama," ujarnya.
M Sayuti Dt Rajo Panghulu berpesan siapapun yang terpilih, jadilah Gubernur Sumbar secara keseluruhan, bukan hanya pattai atau kelompok.
Lakukanlah pembangunan untuk masyarakat Sumbar yang adil tanpa korupsi.
"Tanda orang korupsi membagi uang saat kampanye," ujarnya.
"Jangan sampai ada pemimpin sumbar yang OTT, malu kita sebagai orang Minangkabau," tanbahnya. (*)