MTQ Nasional
Kisah Muhammad Sulthon yang Hafal Alquran 30 Juz, Dalam Kandungan Telah Diperdengarkan Alquran
Muhammad Sulthon Annasiro Bahrun (23) menjadi salah satu sosok kontestan pada lomba Tafsir Bahasa Arab Kafilah Sumbar pada Muasabaqah Tilaw
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Muhammad Sulthon Annasiro Bahrun (23) menjadi salah satu sosok kontestan pada lomba Tafsir Bahasa Arab Kafilah Sumbar pada Muasabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII.
Tak hanya menguasai tafsir, pria kelahiran Padang, 24 Juli 1997 ini juga seorang hafiz dan fasih berbahasa Arab.
Saat ini ia sedang menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
"Seharusnya sudah libur sejak Idul Fitri, cuma karena corona bandara ditutup, lalu dibuka menjelang Idul Adha."
"Kita disuruh pulang semuanya, melaksanakan kuliah online," kata Muhammad Sulthon kepada TribunPadang.com, Kamis (19/11/2020).
Anak tunggal pasangan Bahrun Rusdi dan Rita Yendri Yeni ini sudah hafal 30 Juz sejak duduk dibangku SMA.
Ia mulai menghafal Alquran sejak ia masih TK dan SD di Azkia Kota Padang.
"Mengafal Alquran sejak TK, lanjut kelas 3 SD waktu di Adzkia. Dilanjutkan SMP sampai kelas dua SMA," ungkap Muhammad Sulthon.
Di sekolah, hafalan disetorkan kepada guru, namun itu hanya berlangsung saat duduk di bangku SMP.
Saat SMA Muhammad Sulthon belajar menghafal Alquran secara mandiri.
Setelah itu ia banyak mengikuti perlombaan-perlombaan jika diberi kesempatan.
Ia mengaku senang mengikuti perlombaan karena di dalamnya ada pelatihan, bahkan setiap hafalan akan dites.
Muhammad Sulthon butuh 30 menit sehari untuk menghafal Alquran, sedangkan mengulang hafalan 1 juz sehari, tapi minimal dua juz.
"Setiap orang itu beda-beda tipernya. Ada yang tipe orang menghafal Alquran dengan audio, mendengar murattal atau siaran Quran."
"Ada yang tipenya visual, dia harus membaca. Tapi ada juga yang gabungan audio dan visual. Tergantung bakatnya dimana."