Cari Wifi untuk Belajar Daring HP Siswa di Padang Dijambret, Korban: Cuma Itu yang Bisa Internet

TRIBUNPADANG.COM- Alfahrizil sudah dua hari tak bisa lagi belajar daring.

Bila sebelumnya murid SD 04 Tarandam Padang ini bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan segera, tidak halnya hari ini.

Satu-satunya HP yang bisa mengakses internet dan bisa digunakan Alfahrizil dijambret orang tak dikenal, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: VIRAL 2 Pria Jambret HP Siswa SD saat Belajar Daring di Padang, Ketua RT: Dia Anak Kurang Mampu

Baca juga: VIRAL Warung Makan Gratis bagi Kaum Duafa dan Yatim Piatu, Tiap Hari Sediakan 150 Porsi

Saat itu, dirinya sedang mencari sinyal wifi di sekitar pos ronda RT 02/RW 02, Kelurahan Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang sekitar pukul 09.30 pagi.

Kepada TribunPadang.com, Alfahrizil, menuturkan tiba-tiba dua orang pemuda datang menggunakan sepeda motor menghampiri dirinya.

Mereka pun menanyakan alamat rumah.

Namun saat Alfahrizil menjawab tidak tahu alamat rumah yang mereka cari, handphone yang digunakan Alfahrizil pun diambil paksa. 

"Mereka nanya di mana rumah nomor 27, kata saya tidak tahu, langsung diambil HP saya," katanya saat ditemui TribunPadang.com, Selasa (10/11/2020).

Alfahrizil sempat mengejar kedua penjambret tersebut.

Namun dia kalah cepat dan kedua penjambret pun pergi menggunakan sepeda motor.

Saat itu Alfahrizil tidak sendiri.

Dia bersama teman yang juga tetangganya. 

Saat hanphonenya diambil, Alfahrizil sempat terkejut dan berteriak-teriak meminta bantuan.

"Waktu itu sama Rendi, anak tentangga. Sempat panggil orang-orang, memang terkejut, namun tidak menangis.

"Ada pemuda setempat datang, tapi (jambret) sudah terlebih dahulu pergi," ujarnya.

Sejak dijambret dirinya tidak bisa belajar daring.

Pasalnya HP yang dijambret merupakan satu-satunya handphone milik keluarganya yang punya internet.

"Sudah dua hari tidak belajar. Harapan bisa kembali hapenya dan belajar lagi," tambahnya.

Viral di Medsos

Video 2 pria yang mengendarai sepeda motor merampas HP siswa SD yang sedang belajar daring di Padang ini viral di media sosial. 

Peristiwa penjambretan tersebut terjadi di pos ronda RT 02/RW 02, Kelurahan Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sabtu (7/11/2020).

Video rekaman CCTV aksi jambret itu diunggah oleh akun Instagram @info.minang yang diposting dua hari lalu.

Baca juga: Wanita Ngaku Dokter Satgas Covid-19 Hipnotis IRT di Padang, 50 Gram Emas Dibawa Kabur

Dari pengakuan korban, 2 pelaku yang menggunakan sepeda motor itu menanyakan rumah nomor 27.

Namun, saat anak tersebut lengah, kedua pelaku langsung merampas HP dari tangan korban.

Akibat kejadian tersebut, korban tidak dapat belajar daring lagi. Hal itu dikarenakan HP miliknya hanya satu.

Bocah tersebut bernama Rizil yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 4.

"Hari Sabtu itu ada pelajaran tambahan dari sekolahnya, jadi hendak memasukkan data anak. Saya tinggal sebentar untuk kembali ke rumah," kata orang tua korban, Yelmi, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Aturan Baru Pesta Perkawinan di Padang Setelah Larangan Berakhir, Konsumsi Tak Boleh Prasmanan

Dijelaskannya, setelah kembali dan anaknya kehilangan HP karena dijambret dua orang tidak dikenal.

"Saya berharap ada bantuan untuk mendapatkan HP, sehingga anak-anak dapat belajar kembali. Kakaknya menumpang di tempat lain untuk belajar ini," katanya.

Ketua RT 02 RW 02, Chandra Hasan mengatakan, kalau pos ronda tersebut memang dijadikan tempat lokasi belajar daring.

"Iya, memang dijadikan lokasi tempat belajar daring, biasanya ada sekitar 5 orang kadang lebih. Tapi pada hari itu hanya ada dua orang," kata Chandra.

Ia menjelaskan, pelaku ada dua orang dengan menggunakan sepeda motor dan mendekati korbannya.

"Dia (pelaku) datang berdua menggunakan sepeda motor dan menanyakan rumah nomor 27. Saat anak ini lengah, pelaku mengambil HP itu," katanya.

Dijelaskannya, setelah merebut HP, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi.

Dijelaskannya, kalau saat kejadian dalam kondisi sedang sepi dan tidak ada warga lainnya.

"Dia memang anak kurang mampu, dan tidak ada lagi HP untuk belajar daring. Ayah korban hanya berjualan buah salak," katanya. (*)