Pilpres Amerika Serikat 2020

Donald Trump dan Pendukungnya Tidak Mau Langsung Menyerah, Inginkan Proses Hukum Berjalan

Reaksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pendukungnya ternyata belumlah tidak mau menyerah begitu saja

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNNEWS.COM/TIME MAGAZINE
Presiden AS Donald Trump 

TRIBUNPADANG.COM, WASHINGTON - Reaksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pendukungnya ternyata tidak mau menyerah begitu saja.

Hal itu menyusul Kandidat Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden sudah hampir dipastikan memenangkan kursi presiden ke-46 AS.

Seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/11/2020), pendukungnya dan Partai Republik berencana akan melanjutkan strategi dengan menggunakan langkah hukum, dengan harapan dapat membalikkan hasil raihan suara Trump di beberapa negara bagian.

“Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun."

"Apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir, " kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh tim kampanyenya. 

Baca juga: Joe Biden Lampaui Rekor Barack Obama, Raih Suara Terbanyak sebagai Calon Presiden AS

Baca juga: Tertinggal Jauh dari Joe Biden, Donald Trump Ajukan Gugutan di Tiga Negara Bagian

Meski demikian, pendukung dan penasihat Trump sadar bahwa peluang mantan pengusaha New York itu untuk membalikkan hasil akhir pemilihan lalu menang sangat kecil.

Namun, mereka ingin membiarkan proses hukum berjalan dengan sendirinya.

Baca juga: Tertinggal Jauh dari Joe Biden, Donald Trump Ajukan Gugutan di Tiga Negara Bagian

Baca juga: Rincian Daerah yang Dimenangkan Joe Biden, Hasil Penghitungan Suara Sementara Pilpres AS

"Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui, ”kata salah satu ajudan Trump. 

Partai Republik telah mengumpulkan setidaknya $ 60 juta untuk mendanai proses hukum di beberapa negara bagian.

“Harus memastikan setiap suara dihitung dan menuntut transparansi. Menempatkan pada dasar retorika yang kuat, ”kata mantan pejabat Gedung Putih lainnya.

Sementara, pendukung Trump dari Partai Republik di luar Gedung Putih memperingatkan bahwa Trump dapat menodai kredibilitasnya jika  tidak mundur dengan anggun.

“Tidak mungkin baginya untuk mencalonkan diri lagi pada 2024 jika dia dipandang sebagai pecundang,” kata sumber Partai Republik di Kongres.

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

Hal itu juga diamini oleh Pembawa acara Fox News Laura Ingraham, seorang pembela setia Trump, pada hari Jumat.

Laura mendesak presiden Trump untuk menerima hasil yang tidak menguntungkan itu.

"Jika Tuan Biden memiliki 270 suara Electoral College pada akhir penghitungan, diharap Presiden Trump akan menerimanya dan dapat mundur dengan cara yang elegan," tutur Laura.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul; Trump dan Pendukungnya Belum Kunjung Menyerah Atas Kemenangan Joe Biden

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved