Pilpres Amerika Serikat

Hasil Jajak Pendapat Jelang Pilpres AS: Joe Biden Ungguli Petahana Donald Trump

Beberapa survei di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden lebih unggul dari kandidat Partai

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNNEWS.COM/TIME MAGAZINE
Presiden AS Donald Trump 

"Awalnya saya mendengar hal-hal yang negatif, akhirnya saya cari tahu sendiri dan memutuskan
memilihnya," tutur Sylvia.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan siapapun
yang memenangi Pilpres AS tidak akan berdampak signifikan terhadap Indonesia.

Baca juga: Joe Biden Resmi Jadi Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Tantang Donald Trump

"Siapapun yang menang, Indonesia kan harus kerja sama. Indonesia harus netral. Ini kan kedaulatan
dan hak dari rakyat AS," tutur Hikmahanto.

Melalui akun youtube yang diunggah Kamis (29/10/2020) lalu, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang
Yudhoyono menilai, situasi Pilpres AS saat ini bisa disebut sangat panas dan lebih dari sebelum-
sebelumnya.

Hal itu terlihat dari perang kata antara Trump dan Biden dalam debat.

Apa yang terjadi saat ini, ujar SBY, juga jarang terjadi dalam sejarah Pilpres AS.

"Saya kira sebagian rakyat Amerika malu melihatnya," kata SBY.

SBY melanjutkan, ada pendapat yang menyebut bagi Indonesia, Trump adalah yang terbaik. Alasanya,
Trump dari Partai Republik sehingga tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

Tidak akan ribut soal HAM, demokrasi dan juga perubahan iklim.

"Pandangan ini relatif sama dengan kalangan lain di negeri kita. Artinya juga menjagokan Trump dan berharap dia menang lagi. Cuma alasannya sedikit berbeda. Kata mereka, kalau Trump yang menang,
hubungan ekonomi dan bisnis akan lebih hidup. Lebih meningkat. Argumentasinya, Partai Republik di
AS lebih pro bisnis. Termasuk punya keberpihakan kepada perusahaan multi nasional," beber SBY.

SBY mendengar, sejumlah tokoh di Pemerintahan Presiden Jokowi juga punya pandangan dan harapan
agar Trump menang.

Lebih lanjut, SBY mengungkapkan, dua bulan lalu ia diwawancarai oleh kalangan pers.

Di tengah wawancara, wartawan menyinggung soal isu Pilpres AS. SBY mengatakan, kelompok ini justru mendukung Biden untuk menang dalam Pilpres.

Baca juga: Donald Trump Mengisyaratkan Tak Mau Terima Hasil Pemilu Jika Kalah, Pendukungnya Setuju

"Alasannya, pertama mereka tidak suka dengan kepribadian dan gaya Trump. Yang kedua, apa yang
diharap Indonesia dari Trump yang terkenal sangat egois dan ultra nasionalistik. Dia hanya
mengutamakan Amerika dan tidak peduli dengan negara lain, bangsa lain," ujar SBY.

Atas dua pendapat itu, SBY menyatakan ia menghormati semua pendapat tersebut.

Hal ini karena antara dua pendapat itu, tidak ada yang sepenuhnya benar, tidak ada yang sepenuhnya salah.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved