Apakah Teks Tersebut adalah Jenis Teks Eksplanasi Ilmiah? Jelaskan dan Berikan Contoh!
Apakah teks tersebut adalah jenis teks eksplanasi ilmiah? Jelaskan dan berikan contoh! Berikut kunci jawaban Tema 3 Kelas 6 halaman 115
TRIBUNPADANG.COM- Baca dengan teliti teks biografi tentang perjalanan hidup Bapak Habibie.
Apakah teks tersebut adalah jenis teks eksplanasi ilmiah? Jelaskan dan berikan contoh!
Pertanyaan tersebut merupakan soal halaman 115, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.
Halaman 115 tersebut terdapat pada Buku Tema 3 Kelas 6 Pembelajaran 1, Subtema 3 Ayo Menjadi Penemu.
Berikut kunci jawaban Tema 3 Kelas 6 halaman 115
2. Apakah teks tersebut adalah jenis teks eksplanasi ilmiah? Jelaskan dan berikan contoh!
Tidak,karena karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Teks ilmiah sederhana disebut juga karangan semi ilmiah, yang termasuk karangan semi ilmiah ialah: artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, dan pidato.
Klik link di bawah ini untuk kunci jawaban lengkap Tema 3 Kelas 6 Pembelajaran 1 Subtema 3:
Baca juga: KUNCI Jawaban Tema 3 Kelas 6 Halaman 116 117 118 119 115 Pembelajaran 1 Subtema 3 Ayo Menjadi Penemu
Baca dengan teliti teks biografi tentang perjalanan hidup Bapak Habibie, berikut ini:
Disiplin dan Kerja Keras Awal dari Sebuah Inovasi yang Cemerlang
Prof. DR. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden ketiga RI yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, tanggal 25 Juni 1936.
Masa Kecil
Masa kecil Habibie dilalui di Pare-Pare. Sikap hidup disiplin dan kerja keras telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Ia memiliki semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia melanjutkan SMA di Bandung dan prestasinya selalu menonjol terutama pada pelajaran IPA dan Matematika.
Perjuangan Keras di Perantauan
Didukung oleh kemauan keras untuk belajar, selepas SMA beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung) kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jerman jurusan Konstruksi Pesawat Terbang. Ia bertekad bulat untuk bekerja keras dan harus sukses. Habibie selalu menggunakan musim liburannya dengan bekerja mencari uang untuk membeli buku sebagai pendukung sekolahnya.
Tahun 1960, Habibie mendapat gelar Diploma Ing di Jerman dengan nilai sempurna. Ia bekerja di industri kereta api Jerman dan berhasil menemukan cara untuk membuat 1.000 wagon kereta api berkekuatan tinggi. Di pagi buta, Habibie harus berjalan kaki cepat ke tempat kerja yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidup, kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Tahun 1965 Habibie mendapat gelar Dr. Ingenieur dengan nilai sangat sempurna.