Tuliskan Pendapatmu tentang Konflik yang Terjadi dalam Cerita 'Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur'

Tuliskan pendapatmu tentang konflik yang terjadi dalam cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur. Berikut kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 halaman 45:

Editor: Saridal Maijar
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Tuliskan Pendapatmu tentang Konflik yang Terjadi dalam Cerita 'Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur' 

TRIBUNPADANG.COM - Tuliskan pendapatmu tentang konflik yang terjadi dalam cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur.

Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 4 Kelas 4 SD/MI halaman 45 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Halaman 45 merupakan materi Pembelajaran 6, Subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan, Tema 4 Berbagai Pekerjaan.

Berikut kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 halaman 45:

2. Tuliskan pendapatmu tentang konflik yang terjadi.

Jawaban: Ketika melaksanakan ulangan di sekolah kita harus berlaku jujur. Walaupun menolong dengan memberikan jawaban kita kepada teman yang lain, tindakan tersebut salah karena ketika ulangan kita tidak boleh tolong menolong dengan saling memberikan jawaban ulangan.

KLIK LINK DI BAWAH UNTUK JAWABAN LENGKAPNYA:

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 45 46 49 Pembelajaran 6 Subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan

Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.

“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya.

Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah.

Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved